More

    Tim IMPALA UB Bawa Topeng Malang ke Gunung Elbrus

    Tim Ekspedisi Elbrus berpoto bersama keluarga IMPALA UB sebelum keberangkatan. Dok. Tim IMPALA UB.

    Setelah 22 tahun tidak melakukan pendakian Seven Summits, pada tahun 2017 ini IMPALA UB kembali melanjutkan ekspedisi. Kali ini IMPALA UB melakukan ekspedisi ke Gunung Elbrus, Rusia.

    Para atlet yang tergabung dalam BRI-Brawijaya Elbrus Expedition 2017 berangkat ke Russia pada hari Rabu, 9 Agustus 2017. Rencananya mereka tiba di Moscow, Rusia hari Jumat, (11/08/2017) dan langsung melakukan penerbangan domestik menuju basecamp Taman Nasional Elbrus di Terskol, Kabardino-Balkariya, Rusia Selatan.

    Pendakian direncanakan dimulai tanggal 12 Agustus dengan aklimatisasi terlebih dahulu di Gunung Cheget yang juga berlokasi di Taman Nasional. Selanjutnya mereka akan berada di puncak Gunung Elbrus pada ketinggian 5642 Mdpl pada 16 Agustur 2017 mendatang.

    - Advertisement -

    Ketiga delegasi yang melakukan pendakian yaitu Gede Krisna Adiwiradarma, Ahmad Sholahuddin Yazid, dan Endah Purwaningtyas Hadipranoto. Mereka merupakan anggota IMPALA UB dari berbagai angkatan.

    Gede Krisna, salah satu atlet menjelaskan, untuk melakukan ekspedisi ini mereka telah melakukan persiapan selama dua tahun. Mulai dari persiapan fisik bagi atlet, persiapan mental, pertolongan pertama gawat darurat dan penyakit ketinggian, bahasa, jurnalistik serta dokumentasi kegiatan. Selain itu mereka juga merangkul berbagai pihak untuk menunjang persiapan para delegasi.

    “Salah satu kesulitan mempersiapkan ekspedisi ini yaitu tidak adanya lokasi yang terjangkau di Indonesia yang dapat digunakan untuk mempersiapkan fisik selama proses latihan. Satu-satunya gunung yang juga masuk dalam kategori Seven Summits di Indonesia yakni Cartenz Pyramid masih sulit dijangkau dari segi akomodasi,” ujar Gede.

    Gede mengaku, mereka melakukan aklimatisasi terlebih dahulu di Gunung Cheget untuk membiasakan diri dengan iklim dan kondisi sekitar. Salah satu yang membedakan pendakian gunung salju dengan gunung tropis yaitu proses pendakian harus konstan dengan kecepatan relatif rendah.

    “Pendakian dilakukan setinggi-tingginya, namun camp diletakkan serendah-rendahnya. Hal ini yang membuat pendakian memakan waktu yang lama, karena pendaki diharuskan melakukan pendakian bolak-balik dari ketinggian tertentu ke ketinggian yang lain,” tambahnya.

    Rencananya di puncak Elbrus nanti, selain mereka akan bendera merah putih, di puncak Elbrus tim ini juga akan membawa kerajinan topeng Malang.

    Setelah pendakian Gunung Elbrus, Rusia, IMPALA UB juga akan melanjutkan ekspedisi ke puncak-puncak lain yang belum dicapai di jajaran Seven Summits, diantaranya Kilimanjaro, Aconcagua, Denali, Vinson Massif, dan Everest. Ekspedisi ini sekaligus membawa nama Kota Malang di kancah ekspedisi Seven Summits untuk pertama kali.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here