More

    Miliki 9 Gelar Akademik, Pria 71 Tahun ini Masih Ingin Kuliah Lagi

    Meski berusia lanjut, tak memudarkan semangat laki-laki yang satu ini untuk memperoleh ilmu sebanyak-banyaknya. Buktinya, diusianya yang ke 71 tahun, ia dilantik menjadi wisudawan di Universitas Brawijaya.

    Moch. Istiadjid Edi Santoso. Dok. UB

    Dialah Prof. Dr. Dr. dr. Moch. Istiadjid Edi Santoso, SpS,SpBS, M.Hum, Guru Besar Fakultas Kedokteran UB. Terhitung saat ini ada sembilan gelar yang ia sandang yaitu dari ilmu kedokteran dan ilmu hukum.

    Lelaki kelahiran Gombong (Kebumen) 16 Juni 1946 ini mengaku, memperoleh banyak gelar bukanlah tujuan dalam hidupnya. Namun belajar untuk mendapatkan ilmu yang diminati.

    Selepas dari SMA, ia menjatuhkan pilihan di FK UGM dan lulus pada tahun 1971. Kemudian di tahun 1980, kakek yang sudah mempunyai tiga cucu tersebut  mengambil spesialisasi ilmu penyakit saraf atau neurologi.

    - Advertisement -

    Pada tahun 1984 hingga 1987, ia mengambil sesialisasi ilmu bedah saraf. Tidak puas sampai disitu, pada tahun 2004, Istiadjid lulus dari doktor FK Unair pasca sarjana dan dua tahun kemudian meraih gelar Guru besar dari UB dengan bidang bedah saraf.

    Pada saat pensiun di usia 70 tahun, dekan FK masih memberdayakannya untuk mengajar bidang filsafat (bioetika) dan ilmu hukum kedokteran atau kesehatan. Namun disela-sela kesibukannya mengajar, ia masih menyempatkan diri untuk mengambil kuliah di bidang magister ilmu hukum Unmer pada tahun 2008 dan mengambil gelar sarjana ilmu hukum dari Universitas Wisnu Wardhana pada tahun 2013.

    “Saat itu kedua universitas tersebutlah yang mempunyai program ekstension,”katanya seperti dilansir dari laman UB.

    Menurutnya, mengambil lintas jurusan bukanlah tanpa alasan. Hal itu akrena standar kompetensi seorang dokter ada tujuh area  diantaranya etika moral medikolegal atau hukum kesehatan profesionalisme dan keselamatan pasien atau patient safety.

    “Oleh karena itu saya ambil hukum. Makanya disertasi saya judulnya pertanggungjawaban perdata malpraktik dokter,”katanya.

    Dengan gelar yang telah ia miliki, Penulis “Buku ajar etik penelitian kesehatan” ini mengaku masih ingin melanjutkan kuliah. Bila fisik dan pikirannya mendukung, Istiadjid ingin mengambil kuliah filsafat.

    “Bioetika itu cabang dari ilmu filsafat,” kata pria yang telah menghasilkan lebih dari 51 judul laporan penelitian, karya dan publikasi ilmiah ini.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here