More

    Semua bermuara di Gang Peneleh Surabaya!


    Oleh: Desmond Satria Andrian (Mentor GSC)

    Sekira medio 2013 salah seorang putri Sekretaris Jenderal KAA 1955 Roeslan Abdulgani atau yang karib disapa Cak Roes mengisahkan kembali penuturan mendiang ayahandanya soal ratusan koleksi tongkat warisan Cak Roes.

    Di salah satu sudut di kediaman Cak Roes di bilangan Diponegoro Jakarta tongkat-tongkat
    itu tertata rapi dan tampak terawat baik. Setiap tongkat diletakkan berdiri seolah-olah siap menuntun siapa pun yang memerlukannya.

    - Advertisement -

    “Lantaran heran, aku yang belum aqil balik kala itu bertanya kepada Ibuku,” tutur putri Cak Roes menirukan kisah ayahandanya sambil berdiri di sisi tongkat paling unik di ruang itu.

    Cak Roes, menurutnya, heran dengan kebiasaan sang ibunda yang kerap meminjamkan tongkat kepada siapa saja yang lewat di depan warung sang ibu saat air laut pasang menggenangi lorong kecil di depan rumahnya.

    “Padahal, seringkali tongkat-tongkat itu tak jarang luput dikembalikan lagi oleh si peminjam,” imbuh putri Cak Roes menirukan kisah sang ayah.

    Akan tetapi, lanjutnya, kepada Cak Roes cilik sang ibu menjawab, “Tongkat itu bak penuntun kehidupan. Di lorong yang tergenang air laut pasang, tongkat menuntun mereka selamat melintasi genangan air yang cukup luas.”

    Jawaban sang ibu sejak itu terngiang-ngiang di relung hati Cak Roes cilik. Itu sebabnya, kelak di kala dewasa Cak Roes rajin mengkoleksi tongkat.

    Tak banyak yang sadar, lorong di depan warung ibunda Cak Roes terhubung langsung ke Gang Peneleh tempat Guru Bangsa Pak Tjokro menjadi induk semang sejumlah pelajar yang kelak menentukan masa depan bangsa Indonesia.

    Di indekost itu Kusno muda tersengat hatinya oleh orasi-orasi Pak Tjokro yang menentang kolonialisme. Tak hanya itu, debat sengit soal cara revolusioner melawan kolonialisme yang kerap diwacanakan anak-anak kost Pak Tjokro lainnya, seperti Alimin, Kartosuwiryo, dan Semaoen tak sedikit mempengaruhi konsep sintesa perjuangan Kusno kelak saat menulis artikel bab pertama buku Di Bawah Bendera Revolusi.

    Tongkat, lorong, penuntun jalan, dan indekost Pak Tjokro sulit rasanya dilepaskan dari sejarah panjang cita-cita keadilan sosial yang sudah mulai dirumuskan, dijalankan, dan diperjuangkan di Gang Peneleh.

    Kesadaran ini yang akan digali kembali oleh Geostrategy Study Club melalui Pendidikan Dasar VIII yang akan digelar selama dua hari mulai tanggal 20 hingga 21 Desember 2019 di FISIP 1 Penida Noor UPN VJT Surabaya.

    Registrasi melalui http://tinyurl.com/PDGSC8Sby

    - Advertisement -

    1 COMMENT

    1. Yuk lihat Kampus Universitas Medan Area http://www.uma.ac.id
      #umabestari #universitasmedanarea #ptssehat #tekniksipil #teknikelektro #teknikmesin #arsitektur #teknikindustri #teknikinformatika #manajemen #akuntansi #psikologi #hukum #ilmukomunikasi #administrasipublik #studikepemerintahan #agroteknologi #agribisnis #biologi #pascasarjana #ptsterbaik #ptsfavorite #ptsmedan #kampusmedan #kampusfavorite #kampusterbaik #medan #umasehat #sumut #kampusbestari

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here