More

    Menguji Sepuluh Proposisi dalam Kredo Puisi Sutardji

    Foto: Akun twitter Hasan Asphani @jurubaca

    Berikut ini saya hadirkan sepuluh proposisi di dalam “Kredo Puisi” dari penyair Sutardji Calzoum Bachri:

    1. Kata adalah pengertian (makna) itu sendiri.

    2. Kata bukanlah alat penyampai pengertian.

    - Advertisement -

    3. Dalam kehidupan sehari-hari kata cenderung menjadi alat penyampai pengertian.

    4. Karena menjadi alat penyampai pengertian, maka kata pun terjajah oleh pengertian.

    5. Konsekuensinya, agar kreativitas dalam penulisan puisi menjadi mungkin, maka kata itu sendiri harus bebas dari penjajahan pengertian.

    6. Contoh yang dimaksud dengan penjajahan pengertian di dalam kata adalah sebagai berikut:
    (a) penjajahan definisi kata dalam kamus,
    (b) penjajahan makna moralitas (atau kesantunan?) di dalam satu kata,
    (c) penjajahan oleh aturan pemaknaan kata di dalam gramatika (tata bahasa).

    7. Kata harus dibebaskan dari penjajahan pengertian agar mampu menciptakan “pengertiannya sendiri”, sehingga kreativitas di dalam penulisan pun dimungkinkan.

    8. Yang dimaksud dengan kreativitas, setelah kata dibebaskan dari penjajahan pengertian, adalah:
    (a) makna satu kata bisa berbalik (menyungsang) dari pengertian yang telah dijajah selama ini,
    (b) makna satu kata bisa bertentangan dengan pengertian di kamus atau yang lazim ditentukan oleh masyarakat,
    (c) makna satu kata bisa membelah (ambigu atau konotatif) dan bisa juga berkumpul dengan makna kata lainnya—meskipun hal itu dianggap tidak lazim atau menentang prinsip pemaknaan kata di dalam gramatika.

    9. Kreativitas seperti diuraikan dalam poin 8 dimaksudkan agar kehadiran kata di dalam puisi bisa benar-benar bebas berfungsi sebagai pembentuk pengertiannya sendiri (bukan dijajah oleh pengertian seperti diurai dalam poin 6), sehingga puisi bisa mendapatkan “aksentuasi” yang maksimal.

    10. Aksentuasi maksimal itu bertujuan agar kata dapat kembali kepada mantra, sehingga menulis puisi adalah satu upaya untuk mengembalikan kata kepada mantra.

    ***

    Bersambung ke halaman selanjutnya –>

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here