More

    Hamas Sulit Ditaklukan, Israel Serang Pengungsian

    Isarel menggunakan bom sebagai hiburan untuk menebak anak yang diserang. Jika warna biru, mereka menyebutnya “ini anak laki-laki” sambil tertawa, awal Mei 2025. (Foto: tangkapan layar video dari Free Palestine Network, FPN)

    Di awal Mei 2025 sebuah rekaman video beredar menunjukkan tentara Israel meledakkan sebuah gedung di Gaza. Ledakan dahsyat itu diduga menghancurkan bangunan milik pengungsi di wilayah sipil. Mereka meledakkan gedung itu dengan tertawa dan berbicara “ini anak laki-laki”. 

    Video itu diunggah di tengah meningkatnya kekhawatiran atas bencana kelaparan yang mengancam di Gaza. Sementara itu, pertempuran di Gaza memang mengalami perubahan drastis. Seorang komandan tentara israel mengakui bahwa Hamas kini bertempur dengan strategi yang lebih canggih dan persenjataan dalam jumlah besar. 

    Ia juga menyebut bahwa tentara Israel mendeteksi perubahan signifikan dalam taktik perlawanan Hamas.“Pertempuran di Shuja’iyya telah berubah total. Para pejuang Hamas menghadapi kami dengan kecerdasan tinggi. Mereka menarik pasukan kami masuk dan memaksa kami mengerahkan upaya yang jauh lebih besar,” ujar komandan tersebut seperti dikutip dari Al Jazeera. 

    - Advertisement -

    Selain menunjukkan keberanian di medan tempur, Hamas juga dinilai berhasil memanfaatkan medan dan situasi dengan sangat efektif. Pengakuan ini menandai pergeseran narasi militer Israel di tengah agresi yang terus berlanjut terhadap Jalur Gaza. Pertempuran di wilayah Shuja’iyya, yang sebelumnya dianggap sebagai titik lemah, kini berubah menjadi arena perlawanan sengit yang menimbulkan tekanan besar bagi militer Israel.

    Mungkin karena peningkatan dari Hamas itulah tentara Israel menyasar gedung-gedung pengungsian di Gaza. Israel secara sepihak melanggar gencatan senjata pada Bulan Maret setelah menolak untuk melanjutkan ke tahap kedua yang akan menjamin pembebasan semua tawanan tersisa. Dikabarkan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah berulang kali menolak tawaran dari Hamas untuk pembebasan tawanan. Israel justru melanjutkan serangannya di Gaza pada 18 Maret lalu. Mereka menewaskan lebih dari 2.400 warga Palestina dan melukai lebih dari 6.500 orang. Sebagian besar adalah anak-anak dan wanita. 

    - Advertisement -

    1 COMMENT

    1. Salut dan hormat setinggi-tingginya untuk para pejuang Hamas yang tetap berdiri tegak di tengah reruntuhan, meski dunia diam dan bom terus dijatuhkan.

      Dengan kecerdasan dan keberanian, kalian bukan hanya melawan penjajah, kalian mempertahankan kehormatan umat manusia.

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here