More

    Tradisi Iduladha di Tunisia Lebih Meriah Ketimbang Idulfitri

    Oleh: Fairus Ramdhan*

    Momen Shalat Iduladha di KBRI Tunisia – Dubes Indonesia untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi, memberikan sambutan kepada warga negara Indonesia yang melaksanakan salat Iduladha di Wisma KBRI Tunisia di Tunis, Jumat (6/6/2026). KBRI Tunisia satu-satunya kedutaan asing di Tunisia yang menggelar salat Iduladha bagi warganya.

    TUNIS, Kabar Kampus – Lain lubuk lain ikannya. Lain Indonesia lain Tunisia. Perbedaan adat, budaya, tradisi, terlihat sangat kontras ketika warga Tunisia menyambut Iduladha. Gempitanya mengalahkan momen Idulfitri. Kebalikannya di Indonesia.

    Kebudayaan warga lokal di negara paling utara Afrika dengan luas 165.000 kilometer persegi ini mayoritas Muslimnya bermazhab Maliki. Tunisia dikenal dengan negara Magribi atau Maghreb yang dalam bahasa Arab berarti barat atau tempat matahari terbenam. 

    - Advertisement -

    Wilayah Maghreb mencakup Maroko, Aljazair, Tunisia, Libya, dan Mauritania, serta wilayah sengketa Sahara Barat. Letaknya di barat Afrika Utara membuat Tunisia bersama dengan negara-negara lain di wilayah tersebut disebut sebagai negara Magribi. 

    Tunisia dalam menyambut hari raya Iduladha menghadirkan nuansa bereda dibandingkan dengan Indonesia. Di negara yang warganya multilingual seperti Arab, Perancis dan Inggris ini saban Iduladha akrab dengan gelaran konser-konser bernuansa Islami dengan sentuhan budaya tradisional yang kaya.

    Jangan heran di momen hari raya kurban banyak perlombaan tilawatul quran yang diikuti oleh seluruh warga di Tunisia. Kebudayaan ini selalu terjaga turun temurun dan terus dilestarikan warga lokal Tunisia. Kegiatan ini marak diadakan di kota Kairouan yang artinya kemah dalam bahasa Persia.

    Kota yang termasuk dalam situs warisan dunia UNESCO ini didirikan oleh Uqbah bin Nafi’, panglima Muslim yang hidup pada masa Kekhalifahan Umayyah. Ia dikenal sebagai penakluk Afrika Utara pada tahun 670 Masehi.

    Keunikan warga lokal Tunisia dalam pelaksanaan penyembelihan hewan kurban berbeda dengan di Indonesia. Di negara penghasil minyak zaitun terbaik di dunia itu tidak mengumpulkan hewan kurban di satu tempat seperti tanah lapang atau masjid seperti di Indonesia.

    Bersambung ke halaman selanjutnya –>

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here