ARR Vaujie Markisht
William Lautama, mahasiswa Teknik Industri Institut Teknologi Bandung (ITB), terpilih menjadi satu dari 35 peserta yang diseleksi dari seluruh dunia untuk mengikuti program Global Entrepreneurship Summer School di Munich, Jerman. Program ini menjaring calon wirausaha muda, untuk merumuskan konsep bisnis masa depan.
Program ini jadi program tahunan yang diselenggarakan 4Entrepreneurship, institusi gabungan empat universitas diantaranya LMU Entrepreneurship Center (Ludwig-Maximilians-Universitat, Munich), the Center for Technology and Innovation Management (uniBw Munich), the Strascheg Center for Entrepreneurship (University of Applied Sciences, Munich) dan the UnternehmerTUM (Technische Universitat, Munich).
Bersama tim LoHoop, dia terpilih sebagai Overall Winner Team pada lomba internasional ini dengan tujuan ingin membantu korban bullying sebagai masalah sosial yang ingin diselesaikan.
Apa yang didapat dari program Global Entrepreneurship Summer School yang bisa dibagi pada orang lain?
Saya dapat kuliah tentang wirausaha secara global. Bagaimana bisnis model secara moderen. Sekarang dengan bisnis 20 tahun lalu banyak yang berbeda. Mereka ngasih banyak pandangan tentang bisnis model dengan sumber daya yang sama.
Ilmu dari program Summer School itu bisa diterapkan di Indonesia?
Secara ilmunya, saya banyak dapat pemikiran soal wirausaha. Kalau yang benar-benar langsung aplikasi ke lapangan belum. Soal aplikasi bisa diterapkan, tinggal bagaimana kita pintar-pintar menerapkan ilmu dari sana.
Tapi tetap ada nilai ilmu yang bisa dibagi?
Iya. Banyak cacatan yang bisa dibagi tapi saya belum merapikannya. Nanti kalau sudah siap ingin unggah di blog.
Apakah sulit bagi mahasiswa Indonesia, untuk mendapatkan pelatihan tersebut?
Kemarin saya tanya yang daftar hampir 1.000 orang. Dari Indonesia hanya saya yang pergi.
Apa yang dibagi dalam pelatihan tersebut?
Kami mendapatkan ilmu baru, seperti bisnis model kanvas yang dikembangkan di Amerika, yaitu menggambarkan bagaimana membangun bisnis yang mudah dan sistematis. Dan belajar mengembangkan inovasi dan kreativiti.
Pulang dari Summer School itu, selain ilmu apa yang bisa dilakukan?
Masih banyak hal yang bisa dilakukan dalam bisnis. Kalau dari kesempatan banyak banget yang bisa dilakukan. Banyak bisnis yang bisa dikembangkan di Indonesia dengan join ventura atau mencari portofolio semisalnya bisnis game, jasa dan lainnya.
Dari cerita dengan peserta summer School, apa bedanya Indonesia dengan mereka?
Yang aku dapat,mereka cerita banyak mendapatkan kesempatan, lingkungan kuliahnya lebih support untuk mereka berwirausaha. Kalau di Indonesia, baru tiga tahunanan ini wirausaha dikalangan mahasiswa booming. Kalau diantara mereka itu hal yang bisa.
Lingkungannya atau pemerintahnya yang peduli?
Dari cerita sih lingkunganya terutama di kampusnya. Bahkan ada satu peserta yang bercerita universitanya punya venture capital sendiri.
Universitas memfasilitasi mahasiswa buat berwirausaha?
Iya. Di Indonesia masih sebatas program, tapi di luar negeri mereka sudah punya kebijakan atau punya badan atau venture capital yang dibikin universitas. Di luar negeri venture capital bagian dari universitas, beda dengan di Indonesia. Artinya sebegitu pedulinya, sebegitu seriusnya universitas mendorong mahasiswa berwirausaha.
Pola itu bisa diterapkan di Indonesia?
Bisa, tinggal kepedulian kebijakan. Mereka yang punya kepedulian melihat wirausaha berikutnya pasti punya kepedulian di ITB sudah ada namanya LPIK (Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan, tapi ini baru. Kalau dari cerita teman-teman yang ikut Summer School itu sudah lama. Mereka dari segi aspek binisnya sudah didukung. Bahkan, dikasih mentor dan berbagai pelatihan.[]
Biodata:
Nama : William Lautama
Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 7 November 1989
Pendidikan : Teknik Industri Institut Teknologi Bandung
Penghargaan :
– The New You Institute
– Global Entrepreneurship Summer School
– Finalist of International Business Model Competition across ASEAN in the 50th Anniversary (Espriex)
– ASEANpreneurs Idea Canvas
– 2nd Winner of Danamon Young Leaders Award 2012
