BANDUNG, KabarKampus – Tim The Women of Indonesia’s Seven Summits Expedition Mahitala Unpar (WISSEMU) kembali melajutkan petualangan Seven Summits. Kali ini mereka akan berangkat mendaki Gunung Denali (6.190 Mdpl) di Alaska. Pendakian di Gunung tertinggi di Amerika Utara ini merupakan perjalanan keenam dalam ekspedisi WISSEMU. Sebelumnya mereka telah mendaki lima gunung lainnya yaitu, Gunung Carstesz Pyramid (4.884 mdpl) pada 13 Agustus 2014, Gunung Elbrus (5.642 mdpl), Gunung Kilimanjaro (5.895), Gunung Aconcaqua (6.962 mdpl) pada 30 Januari 2015, dan Gunung Vinson Massif (4.892 mdpl) pada 5 Januari 2017.
Tim WISSEMU terdiri dari dua pendaki yaitu, Fransiska Dimitri Inkiriwang (23) dan Mathilda Dwi Lestari (23). Keduanya tercatat sebagai mahasiswi Hubungan Internasional Universitas Katolik Parahyangan.
Fransiska Dimitri mengatakan, untuk melakukan pendakian ke Gunung Denali, mereka telah melakukan persiapan sejak bulan Maret 2017 lalu. Mulai dari fisik, mental, dan memenuhi logistik.
“Salah satu tantangan di Gunung Denali adalah di sana tidak ada porter. Jadi kami harus bawa sendiri barang bawaan kami. Sehingga kami latihan membawa beban,” kata perempuan yang akrab disapa Didi ini dalam konferensi pers di kampus Unpar, Bandung, Jumat, (09/06/2017)
Selain itu, tambah Didi, selain tidak ada porter, jalur yang akan ditembuh melebihi jalur Gunung Everest. Jalur yang ditempuh tersebut memakan waktu sekitar 22 hari. Oleh karena itu dalam pendakian kali ini tim WISSEMU harus membawa logistik lebih banyak yaitu masing-masing 40 Kg.
“Jadi kami tidak hanya membawa ransel, namun juga barang yang ditarik,” ungkap Didi.
Sementara itu Mathilda Dwi Lestari menambahkan, mereka rencananya bakal berangkat dari Indonesia tanggal 12 Juni 2017 dan akan mendarat di San Fransisco. Kemudian baru memulai pendakian pada 18 Juni 2017.
“Jadi kami mohon doanya. Paling cepat kita turun tanggal 3 Juli. Kemudian pulang ke Indonesia tanggal 19 Juli 2017,” tambah Didi.
Gunung Denali merupakan urutan tertinggi ketiga dalam rangkaian tujuh puncak tertinggi di tujuh lempeng benua. Gunung ini terkenal memiliki jarak elevasi dari basecamp menuju puncak terpanjang yaitu 4000m.
Sementara medan Gunung Denali didominasi glacier, sehingga menyebabkan resiko jatuhnya pada crevasse. Tantangan gunung ini lainnya adalah suhu yang ekstrim yaitu pada titik -60c dan mencapai -83c dengan tambahan angin.[]