More

    Mahasiswa di Australia Mungkin Bayar SPP Lebih Mahal

    ABC AUSTRALIA NETWORK

    Suasana kampus Universitas Melbourne.
    Suasana kampus Universitas Melbourne.

    Review atas pendanaan universitas di Australia menunjukkan, mahasiswa kemungkinan akan membayar SPP lebih mahal jika universitas bersangkutan ingin menambah kapasitasnya.

    Review yang dipimpin oleh mantan Menteri Pendidikan dari Partai Liberal David Kemp, menemukan bahwa model pendanaan pendidikan tinggi saat ini bekerja dengan baik dan seharusnya diperluas.

    - Advertisement -

    Review tersebut juga menemukan bahwa sistem ini lebih mahal bagi pemerintah tetapi hal ini bias menjadi dasar bagi diberlakukannya biaya pinjaman pada beberapa jenis hutang (mahasiswa).

    Pemerintahan Julia Gillard sebelumnya melangkah maju dari keterbatasan melalui sebuah sistem yang dikenal dengan nama pendanaan berbasis permintaan bagi universitas di tahun 2012.

    Perubahan itu memungkinkan lembaga pendidikan untuk menentukan berapa besar penerimaan mahasiswa mereka. Saat ini lebih dari 100.000 orang belajar di universitas dibanding tahun 2009.

    Dr. Kemp dan mantan penasihat Partai Liberal Andrew Norton mereview model berbasis permintaan atas permintaan dari Pemerintah Koalisi saat ini, yang khawatir bahwa sistem tersebut mengalahkan kualitas atas kuantitas.

    Tetapi review ini menemukan tidak ada bukti tentang kekhawatiran tersebut, dan Norton mengatakan bahwa sistem pembiayaan ini seharusnya diperluas dengan mengikutsertakan program diploma dan kursus persiapan pra-universitas (bridging course) bagi mahasiswa yang memilik nilai rendah dalam ujian masuk universitas.

    “Problem utamanya adalah bahwa umumnya mereka punya tingkat drop-out yang cukup tinggi, sehingga ada risiko yang cukup substansial bagi pelajar untuk memulai program sarjana dan kemudian tidak akan menyelesaikannya,” katanya.

    Tetapi sistem berbasis permintaan ini telah meningkatkan tekanan pada budget pendidikan tinggi di saat Pemerintah Koalisi sedang mencari cara untuk meningkatkan dana tabungan. Memperbesar sistem tersebut hanya akan menambah biaya tambahan sebesar $250 juta per tahunnya.

    Jadi, meskipun review ini telah mendapatkan sambutan positif dari berbagai sektor, banyak kelompok yang khawatir tentang pendanaan ini dalam jangka panjang.

    Sejumlah universitas ternama di Australia telah mendorong penetapan biaya yang lebih tinggi terhadap mahasiswanya.

    Dan, tidak ada satupun dari berbagai pilihan dari review ini yang mendapatkan kesan positif dari jurubicara Partai Buruh bidang Pendidikan, Senator Kim Carr.

    “Yang disebutkan oleh laporan ini, dan saya kutip di sini adalah “jika ingin mendapatkan tabungan di area ini, cara yang paling efisien dan masuk akal adalah melalui pengurangan Skema Bantuan tiap mahasiwa dan di saat yang sama meningkatkan kontribusi mahasiswa didukung oleh skema pinjaman HELP. Dengan kata lain, mereka ingin mahasiswa membayar lebih,” katanya.

    Mahasiswa Kesulitan secara Finansial
    Rilis dari review ini dikeluarkan hanya beberapa hari setelah peluncuran laporan lain dari Norton mengenai meningkatnya biaya untuk pinjaman bagi mahasiswa.

    Senator Carr mengatakan bahwa review ini merupakan bagian dari sebuah kampanye; “Hal ini hanya untuk menutupi agenda kebijakan pemerintah yang sesungguhnya adalah untuk mengalihkan beban finansial di bidang pendidikan kepada mahasiswa dan untuk mengurangi jumlah dana per mahasiswa yang tersedia melalu sektor publik,” katanya.

    Ketua dari Perkumpulan Mahasiswa Nasional Deanna Taylor mengatakan bahwa saat ini mahasiswa lulus dengan hutang yang akan membebani mereka selama satu dekade.

    “Hal itu, dikombinasikan dengan fakta bahwa pemerintah berencana memaksa mahasiswa untuk terjebak dalam hutang yang lebih besar dengan mengubah beasiswa awal studi menjadi hutang, berarti mahasiswa bisa berakhir dengan hutang tambahan sebesar sekitar $15.000,” kata Taylor.

    “Sangat mengerikan bagi banyak mahsiswa yang kebanyakan sudah berjuang secara finansial,” tambahnya.

    Ketua Kelompok Pendidikan Tinggi Jeannie Rea mengatakan pemerintah harusnya mempersiapkan diri untuk membayar sistem pendidikan tinggi yang lebih baik.

    “Mahasiswa Australia sudah membayar biaya yang tinggi dibanding dengan mereka di beberapa negara lain,” kata Ms Rea. “Yang kita lihat saat ini adalah usaha pemerintah untuk menghindari pembiayaan bagi pendidikan tinggi.”

    Review ini juga merekomendasikan untuk mencorte dua target dari Partai Buruh: memastikan 40 persen anak muda Australia memiliki gelar pada tahun 2025 dan 20 persen dari mahasiswa berasal dari keluarga dengan latar belakang sosial ekonomi rendah pada tahun 2020.

    Norton mengatakan bahwa target tersebut tidaklah penting.

    Menteri Pendidikan Christopher Pyne mengatakan akan mempertimbangkan rekomendasi dari review ini. []

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here