More

    Olahraga Sangat Diminati di Indonesia, namun Ilmu Keolahragaan Langka di Aceh

    Apa saja yang membedakan dan membuat jurusan Sport Science lebih manarik jika dibandingkan dengan jurusan olahraga pendidikan yang sudah ada di Aceh? Tidak bermaksud untuk merendahkan, tetapi guna memperkuat keilmuan olahraga yang ada di Aceh. Salah satu yang membuat menarik dari jurusan Sport Science ini adalah seseorang dituntut untuk menguasai teknologi olahraga. Seperti teknologi yang sudah diterapkan di negara luar. Ilmu dasar yang memperlajari itu seperti Analisis Mekanika Gerak dan Biomekanika Olahraga. Di situ kita diajarkan cara untuk menjadi seorang analis olahraga, dengan cara yang dilakukan secara manual maupun dibantu dengan alat-alat telnologi olahraga.

    Alat teknologi olahraga tersebut seperti Bicycle VO2 Max untuk mengukur Daya tahan atlet. Alat mengukur kecepatan (busnell velocity), alat penghitung langkah (omron HJ-203), alat latihan (mini cone), motion analysis, high speed video camera, dan alat-alat teknologi olahraga lainnya. Katakanlah cabang olahraga sepak bola. Sangat kurang bahkan tidak ada tenaga analisis di dalam struktural tim coach sepak bola di Aceh, yang menganalisis permainan ataupun latihan atlet untuk membantu kinerja pelatih dalam menyusun atau memperbaiki progam latihan.

    Analisis sederhana bisa saya contohkan seperti berapa kali atlet melakukan kesalahan dalam passing saat bertanding, kesalahan drible, kesalahan heading, kesalahan kontrol, kesalahan menerapkan strategi atau taktik permainan untuk kemenangan, kesalahan finishing, dan berbagai analisis lainnya. Dengan analisa berbasis data, kita tentu bisa mengetahui kekeliruan yang dilakukan atlet, sehingga bisa diperbaiki untuk performa berikutnya. Jika ditemukan kekeliruan seperti penempatan kaki yang salah ketika passing dalam permainan sepak bola, atau tumpuan kaki yang tidak tepat, maka menjadi bahan untuk pelatih dalam menerapkan progam latihan ke depannya. 

    - Advertisement -

    Hal menarik lainnya dalam ilmu Sport Science ini, tidak hanya belajar tentang permainan dalam olahraga yang sekarang banyak diminati oleh masyarakat, tetapi juga belajar tentang manajemen olahraga. Kita lebih diajarkan bagaimana cara memanajemeni klub olahraga secara baik, memanajemeni organisasi olahraga seperti koni, dan memanajemeni cara hidup untuk menjadi seorang atlet yang ideal. 

    Belajar juga Sport Marketing. Industri olahraga yang mengajarkan bagaimana cara untuk berbisnis dalam olahraga. Menjual produk-produk olahraga dengan kreatifitas yang tinggi. Contohnya seperti membuka konveksi jersey dengan brand sendiri untuk menandingi brand-brand luar negeri yang sekarang sudah umum bagi banyak orang, seperti Nike, Adidas, Lotto, dan lainnya. Juga produksi produk olahraga lainnya seperti sepatu, sendal, tas, topi dan lain-lain.

    Memberdayakan atlet yang berkualitas untuk bermain di klub luar negeri. Belajar Sport Massage, salah satunya untuk membantu penyegaran pemulihan atlet. Sport Event Organizer untuk menjalanlan event-event olahraga. Olahraga Pertualangan untuk memanfaatkan potensi alam. Fisioterapi dan Cedera Olahraga untuk menangani kebutuhan atlet. Dan Ilmu Kepelatihan Olahraga, untuk menyusun progam latihan dalam cabor cabor olahraga yang digeluti.

    Sangat banyak manfaat belajar Sport Science untuk mengembangkan olahraga di Aceh. Saat ini Aceh belum memfasilitasi keilmuan tersebut untuk dipelajari oleh peminat olahraga di Aceh. Jika melihat pulau Jawa, keilmuan ini sudah ada di beberapa perguruan tinggi seperti Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang juga sudah mempunyai Laboratorium Sport Science di Indonesia.

    Mungkin dalam hal ini pemerintah berkerjasama dengan perguruan tinggi dapat memberikan beasiswa kepada peminat olahraga Aceh atau memfasilitasi keilmuan Sport Science di Aceh dalam mengembangkan sumber daya manusia di bidang olaharaga. Apalagi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 akan di gelar di provinsi Aceh. Tentunya membutuhkan sumber daya mansuia yang sangat banyak dan bisa diandalkan.

    *Penulis: Lulusan Ilmu keolahragaan (Sport Science) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung 2016 asal Aceh.

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here