More

    Potensi Desa Serang Blitar dalam Mewujudkan Desa Wisata yang Bertaraf Internasional

    Pemandangan pantai Serang. (Foto: dewaserang.com)

    Jika ditelusuri lebih lanjut, bentangan alam Pantai Serang dan Goa Kedungkrombang menjadi ikon wisata yang mempunyai keindahan alami dan eksotis. Namun tak berhenti hanya dengan pemandangan alam, paduan unsur budaya melalui Serang Culture Festival juga diadakan pertama kali tahun 2015. Berbagai potensi dikembangkan secara masif seperti jajaran wisata kuliner seafood, wisata edukasi semua kalangan dan berbagai kios souvenir dengan dukungan kemudahan akomodasi untuk penyewaan kendaraan, fasilitas spot foto, tempat ibadah, dan berbagai layanan lainnya. Tak heran mengapa desa ini masuk ke dalam jajaran 50 desa terbaik dari Anugrah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2021 yang dilaksanakan oleh Kemenparekraf. 

    Menurut Kemenparekraf (2020:41), pengembangan kepariwisataan nasional yang diharapkan bertaraf internasional dengan jalan mewujudkan Quality Tourism Experience. United Nations World Tourism Organization (UNWTO) menyatakan bahwa kualitas dari suatu destinasi pariwisata merupakan hasil dari sebuah proses yang menyiratkan kepuasan yang mencakup semua kebutuhan produk dan layanan pariwisata, harapan konsumen dengan harga yang terjangkau yang disepakati bersama dan faktor-faktor dasar yang implisit seperti keamanan dan kenyamanan, kebersihan, aksesibilitas, komunikasi, dan fasilitas infrastruktur. Juga melibatkan aspek etika, transparansi dan penghormatan terhadap lingkungan manusia, alam dan budaya”. Begitu juga dengan Desa Wisata Serang, “kualitas” jadi tolak ukur yang fundamental. Secara garis besar, tiga hal yang sangat diperhatikan untuk mewujudkan quality tourism experience, yaitu:

    1. Professionals Tools, pemberian jasa profesional agar terpenuhi sebuah kepuasan dasar yang dibutuhkan wisatawan. Komitmen aktif untuk menjaga keramah-tamahan dari warga Desa wisata Serang Blitar dapat memenuhi quality tourism disamping beragam fasilitas maupun layanan yang ditawarkan.
    2. Management model, adanya kolaborasi yang solid antara para stakeholders dan publik. Pembinaan melalui program kunjungan One Village One Product ialah bukti pemerintah mendukung penuh pengembangan Desa Wisata.
    3. Powerfull Marketing Tool, kunci keberhasilan sebuah kualitas pariwisata bertumpu pada pusat aktivitas. Artinya ia mampu mengetahui dan memperhatikan kebutuhan wisatawan merupakan tujuan pemasaran.

    Di era digital, kemudahan para pelaku industri pariwisata untuk bisa branding agar mendapatkan perhatian melalui media sosial yang dimiliki menarik wisatawan untuk menelusuri hingga berkunjung langsung. Maka dari itu, sharing menjadi hal yang tak dapat diabaikan, karena pengalaman tersebut akan dibagikan melalui mulut-ke mulut (word of mouth)ataupun media sosial. Secara tidak langsung menciptakan sebuah siklus sustainability bagi pengelolaan destinasi kepariwisataan. Sustainability inilah yang sulit untuk sebagian objek wisata khususnya konsep rural tourism untuk dapat berkompetisi terutama di kancah internasional. 

    - Advertisement -

    *Penulis adalah Mahasiswa Hubungan Internasional UPN Veteran Jawa Timur, di bawah asuhan Dosen Resa Rasyidah, M.Hub.Int.

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here