Oleh: Ahmad Fauzan Sazli
Gunung Salak merupakan sebuah gunung berapi yang secara administratif berada di wilayah Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi. Gunung ini memiliki beberapa puncak diantaranya adalah puncak Salak I dengan ketinggian 2.211 m dpl dan puncak Salak II dengan ketinggian 2.180 m dpl.
Gunung Salak bukanlah nama dari tanaman salak, namun berasal dari bahasa sangsekerta “salaka” yang berarti perak. Letusan terakhir gunung ini terjadi pada tahun 1938 berupa erupsi freatik yang terjadi di kawah Cikuluwung Putri.
Pendakian Gunung Salak dapat melalui beberapa jalur pendakian. Puncak yang sering didaki adalah puncak I dan II. Puncak Salak I dapat didaki dari arah Cimelati dekat Cicurug, Cidahu Sukabumi atau Kawah Ratu Gunung Bunder.
Untuk mendaki gunung ini sebaiknya dilakukan pada pertengahan musim kemarau. Pada musim kemarau jalur pendakian tidak terlalu becek, angin tidak terlalu kencang, dan tidak ada pacet atau lintah.
Berikut adalah beberapa jalur pendakian Gunung Salak :
Jalur Cidahu, Sukabumi
Salah satu jalur yang sering dipakai oleh pendaki gunung adalah dari Wana Wisata Cangkuang, Kecamatan Cidahu, kabupaten Sukabumi. Dari Jakarta menuju ke tempat ini dapat menggunakan bus jurusan Sukabumi atau kereta api dari Bogor jurusan Sukabumi kemudian turun di Cicurug. Selanjutnya dari Cicurug sambung dengan mobil angkot jurusan Cidahu.
Dari tempat ini ada dua jalur pendakian, yakni jalur lama yang menuju puncak I dan jalur baru yang menuju Kawah Ratu. Wana Wisata Cangkuang sering digunakan menjadi perkemahan dengan pemandangan air terjun yang indah dan sering digunakan pendaki menuju ke Kawah Ratu. Dari jalur ini pula pendaki dapat menuju ke Puncak Salak I.
Di pintu masuk Wana Wisata ini terdapat tempat yang nyaman untuk berkemah, juga terdapat banyak warung makanan. Dari jalur ini dapat menuju Kawah Ratu, waktu yang diperlukan adalah sekitar 3-5 jam perjalanan. Sedangkan untuk menuju ke puncak Gunung Salak I diperlukan sekitar 8 jam perjalanan.
Dari perkemahan menuju shelter III memiliki jalur awal curam, kemudian lembab dan basah. Pada musim hujan jalur ini merupakan jalur licin dan curam, perjalanan tertolong oleh akar-akar pohon. Pada shelter ini terdapat sungai yang jernih dan terdapat tempat yang cukup luas untuk mendirikan tenda dengan pemandangan hutan tropis yang lebat.
Menuju shelter IV, jalur semakin curam. Jalur ini berupa tanah merah. Di beberapa tempat, kamu akan melewati beberapa tempat becek sedalam dengkul kaki. Pada jalur ini juga pendaki akan melewati dua buah sungai yang jernih airnya. Untuk pendakian jalur ini sebaiknya mengambil air jernih di sini karena pada musim kemarau sungai ini menjadi sumber air bersih terakhir.
Sehelter IV merupakan persimpangan jalan. Untuk menuju ke Kawah Ratu ambil jalan ke kiri, sedangkan untuk menuju ke puncak Gunung Salak ambil jalur ke kanan. Di shelter ini memiliki area yang cukup luas untuk membangun tenda.
Bersambung ke halaman selanjutnya –>
Masih ingat dulu sewaktu di SMA sering bulak-balik gunung salak, menikmati indahnya Air Terjun dan Pepohonan.
indah bgt emang walaupun tiap tahun ane sama manteman rutin naek ampe kawah ratu, gga pernah bosen gan.
besok tgl 6/03/13 ane berangkat lagi gan!!
dari pos pendaftaran ke gerbang pendakian kurang lebih 1km,dr gerbagng pendakian menuju shelter persimpangan kawah ratu 0 HM -26 HM + 2,6 KM dari sini ke puncak salak1 = 0 HM – 49 HM selamat mendaki 😀