More

    Mahasiswa Unnes Kembangkan Baterai Dari Lumpur Lapindo

    Ahmad Fauzan Sazli

    Ilustrasi / id.wikipedia.org

    SEMARANG, KabarKampus -Semburan lumpur panas Sidoharjo atau yang lebih dikenal dengan lumpur Lapindo telah merendam pemukiman warga Sidoharjo hingga saat ini. Kelalaian yang dilakukan Lapindo Brantas Inc saat melakukan pengeboran enam tahun lalu ini juga telah menghilangkan ribuan mata pencarian ribuan warga di sana.

    Sejumlah warga banyak memanfaatkan material lumpurnya sebagi bahan baku genteng atau batu bata. Di tangan Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) material lumpur itu dikembangkan untuk energi terbarukan, yaitu baterai sel kering (dry cell battery).

    - Advertisement -

    Baterai inovasi mereka ini dinamakan LUSI CELL alias Lumpur Sidoharjo CELL. Mahasiswa melakukan penelitian selama tujuh bulan hingga saat ini. “Setelah kami teliti ternyata lumpur lapindo memiliki kadar garam sangat tinggi yakni mencapai 40 persen dan juga mengandung berbagai jenis logam,” kata Aji Christian Bani Adam Mahasiswa FMIPA Unnes .

    Meurut Aji, proses pembuatannya masih dengan cara manual yakni dengan memanfaatkan selongsong baterai bekas yang sudah tidak terpakai kemudian isinya diganti dengan lumpur Lapindo.

    Ia mengungkapkan, bahwa LUSI CELL ini melalui proses terlebih dahulu, yaitu lumpur Lapindo diektrasi, logam yang terkandung meliputi mangaan, merkuri, dan sebagainya kemudian dicampur dengan bahan-bahan kimia terus dijadikan cel kering.

    “Walaupun dikerjakan secara manual untuk menyelesaikan satu buah baterai ukuran 1,5 volt hanya dibutuhkan waktu sekitar 15 menit saja. “Sampai saat ini kami sudah memproduksi 20 buah baterai,” jelas Aji.

    Aji mengatakan, baterai ini dijual seharga Rp3.000 per buah, namun jika membeli satu paket berisi empat baterai hanya menghargai tenaga kami sebesar Rp10.000. Menurutnya, usaha mereka ini sebagai pengabdian kepada masyarakat. “Setiap pembelian satu paket kami donasikan 1 kg beras kepada korban lumpur Sidoharjo,” katanya.

    Aji tak sendiri, ia bersama tiga orang temannya yakni Umarudin dari FMIPA, Oki Prisnawan Dani dari Fakultas Ekonomi dan Yoga Pratama dari Fakultas Ilmu Keolahragaan Unnes.

    Penelitian tentang LUSI CELL ini meraih juara II pada kompetisi Technopreneurship 2012 yang diselenggarakan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) di Banten beberapa hari yang lalu. Juara I diraih Universitas Indonesia (UI), dan juara III Universitas Gadjah Mada (UGM).[]

     

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here