Mega Dwi Anggraeni
Minggu malam, 25 Januari 2015 jadi malam mengejutkan buat Pure Saturdaya (PS). Usai tampil di acara sebuah gig di Senayan, gitaris Adhitya Ardi Nugraha (Adhi) dan drummer Yudhistira Ardi Nugraha (Udhi) menyatakan untuk mengundurkan diri.
Meski kata bubar sempat muncul dalam benak personel band yang sudah berumur 21 tahun ini. Namun pada akhirnya Trio PS memutuskan untuk tetap eksis.
Ade Purnama sang bassis mengaku sempat gamang saat gitaris dan drumernya keluar dari band era 90-an itu. Apalagi sudah ada jadwal manggung yang menunggu mereka berlima. Tetapi setelah mendiskusikannya dengan Iyo sang vokalis dan Arief sang gitaris, mereka sepakat untuk terus melanjutkan band yang sudah membesarkan nama mereka.
“Ketika kami bertiga manggung di Makassar, penonton terlihat tidak mempermasalahkan hal itu. Jadi kami sepakat untuk terus maju,” kata Ade kepada wartawan saat jumpa pers di Morning Glory Cafe, Jalan Anggrek, Bandung, Selasa (17/2/2015).
Menurut Ade, tidak alasan yang kuat untuk membubarkan band yang melejit berkat lagu “Kosong” ini. Buat Ade, Iyo, dan Arief mereka hanya akan bubar ketika orang-orang sudah tidak mendengarkan dan tidak mempedulikan Pure Saturday. Pada kenyataanya, mereka mengaku masih mendapat banyak dukungan dari teman-teman musisi.
“Urusan berubah atau tidak, pasti akan berubah. Yang penting bagi kami adalah terus bikin lagu, berkarya, dan maju,” tambahnya.
Ini bukan kali pertama Pure Saturday mengaganti format. Sebelum ditinggalkan oleh gitaris dan drumernya, band indie yang digawangi oleh Ade Purnama, Arief Hamdani, Adhitya “Adhi” Ardi Nugraha, Yudhistira “Udhi” Ardinugraha, dan Suar Nasution itu kelimpungan ketika Suar menyatakan mundur pada 2004 silam.
Sepeninggal Suar, band progresif rock yang sudah meluncurkan lima album sejak 1996 itu pun sempat menghilang. Namun, mereka kembali dengan format baru dan Satria “Iyo” menggantikan posisi Suar pada 2005. Bersama vokalis baru, Pure Saturday meluncurkan album ketiganya yang berjudul “Elora”.
Dengan format yang lebih sedikit, otomatis mereka membutuhkan gitaris dan drumer baru untuk menggantikan Adhi dan Udhi. Namun, Ade menyatakan sampai saat ini dia dan dua rekannya tidak akan membuka audisi untuk personil baru. Mereka akan menggunakan additional player untuk mengganti Adhi dan Udhi.
“Membangun chemistry dengan pemain baru akan sulit. Jadi sementara kami jalan bertiga dulu, kalau nyaman akan kami lanjutkan. Tapi kalau memang membutuhkan pengganti, baru kami membuka audisi,” ujarnya.
Sejauh ini, Ade menyebutkan sudah banyak teman-teman musisi yang membantunya, Iyo, dan Arief. Misalkan ketika manggung di Makassar, mereka mendapatkan bantuan dari Fajar “Papay” Shiddiq Sarasvati pada drum dan Wahyu “Ochim” pada gitar.
“Bahkan Papay sengaja menyewa studio sendiri untuk mengulik lagi, kami anggap dia benar-benar memiliki keseriusan membantu kami,” imbuh Ade.
