More

    Perjalanan Study Creative ke Negeri Jiran

    Muhammad Noli Hendra
    FOTO : Muhammad Noli Hendra

    Hidup dalam kesederhanaan, itulah yang kami alami. Mempertaruhkan keyakinan, rasa semangat dan optimis, bahwa kami pasti bisa pergi ke Malaysia dalam rangka Study Creative mahasiswa IAIN Imam Bonjol Padang Fakultas Dakwah Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) beberapa bulan lalu, bertepatan tanggal 27 Desember 2010 sampai 19 Januari 2011.

    Meraih kesempatan dalam keadaan kesederhanaan, tertawa dalam kesunyian, menangis dalam kebahagian. Suka dan duka sudah menjadi hidangan bagi kami ketika itu, meskipun pada akhirnya rasa itu bercampur baur. Namun, kami tetap maju dan maju.

    Kami adalah mahasiswa komunikasi penyiaran islam yang ingin berlajar berkomunikasi dengan berbagai media, salah satunya membuat film yang bernuansa dakwah, film animasi yang bernuansa dakwah,, stop mosion yang bernuansa dakwah, dan desain poster yang bernuansa dakwah.

    - Advertisement -

    Tujuan kami belajar hal yang demikian, supaya bisa menyampaikan dakwah kepada umat Islam. Karena pada zaman sekarang, media untuk menerima informasi itu banyak sekali. Seperti, surat kabar, radio, televisi, dan internet. Untuk pelaksanaan dakwah harus disesuaikan, supaya pelaksanaan dakwah ini bisa terwujud.

    Kami berangkat menaiki kapal terbang Air Asia, pukul 20.20 WIB. Seumur hidup baru pertama kali berada dalam perut burung garuda besar itu, menjadi pengalaman terindah tersendiri  kami. Setelah sampai di LCCT Kuala Lumpur pukul 11 malam waktu Malaysia, kami dijemput dengan bus yang bergaya mewah. Dari LCCT Kuala Lumpur menuju kampus Kolej University Insaniah (KUIN) Faculty Multimedia & Creative, yang beralamat di Kedah Dalor Aman Sungai Petani Malaysia. Menempuh selama 9 jam dalam perjalanan, suasana letih pun menemani kami dalam perjalanan itu.

    Setelah sampai di kampus Kolej University Insaniah (KUIN) Faculty Multimedia & Creative, penginapan kami pun telah disediakan, yaitu di Hotel D’Aman. Hotel yang bertingkat tiga, untuk kaum wanita berada pada lantai kedua, dan kaum pria di lantai tiga. Rasa kebersamaanpun mulai terbangun selama kami hidup dalam kebersamaan itu.

    Setelah beristirahat, saatnya jumpa pihak kampus Kolej University Insaniah (KUIN) Faculty Multimedia & Creative. Penyambutan yang sangat sederhana, yaitu dengan senyum sapa yang indah. Setelah semua saling bersalaman, saatnya pergi ke sebuah ruangan yang sangat dingin.

    Dalam ruang itulah perkenalan antara kami dengan pihak kampus di Malaysia berlangsung. Namun, suasana kelucuanpun menghujan ketika itu, ini dikarenakan perbedaan bahasa. Jika berhasa Inggris, kurang tahu, kalau bahasa Indonesia, orang Malaysia antara mengerti dan tidak mengerti. Apa lagi bahasa Minang, tambah ribet.

    Perkenalan dengan suasana yang humor, tentu membuat kedekatan cepat terjalin. Tetapi doesn-dosen di sana gaul juga lho, duduknya saja di atas meja. Berlangsung kurang lebih tiga jam.

    Besoknya proses perkuliahan pun dimulai, selama kami belajar di KUIN kami diberikan ilmu pengatahuan tentang multimedia dan desain, dan kami dibimbing dengan sangat baik. Selama kami belajar disana gratis. Tenaga mengajarnya, penggunaan gedung belajarnya, dan pelayanannya. Kami merasa ingin selamanya belajar disana.

    Terjadi beberapa hari proses perkuliahan, dan beberapa karya yang kami lahirkan. Kini tiba saatnya menonton bola final piala AFF SUZUKI, Indonesia melawan Malaysia. Kami diundang oleh dekan, dan sempat ditertawakan bahwa Indonesia pasti kalah.

    Namun, kami tetap yakin dan berpegang teguh bahwa Indonesia pasti menang, karena sebelumnya Indonesia menang dengan skor 6-1, kemenangan untuk tim garuda.

    Ternyata kenyataan membuat kami terdiam, Indonesia kalah. Tapi oke juga, nonton bola di Malaysia.

    Hari demi hari yang kami lalui, waktu untuk pulang pun sudah dekat. Kenangan demi kenangan yang telah dilalui, membuat hati ini sedih untuk meninggalkan kawan-kawan dan dosen yang gaul di Malaysia.

    Dan kami dihadiahi cinderamata berupa baju kaus hitam yang bermerek INSANIAH dan kaset DVD yang terdapat foto dan video selama kami di sana. Hingga saat ini, rasa rindu itu masih ada, dengan kenangan itulah kami berniat ingin mengembangkan potensi ini, tetapi kami butuh waktu, karena kami tidak memiliki alat yang memadai untuk melimpahkan karya itu untuk IAIN Imam Bonjol Padang.[]

     

    Mahasiswa IAIN Imam Bonjol Padang Fakultas Dakwah Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), jurnalis mahasiswa di UKM LPM Suara Kampus

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here