More

    Relawan Australia Rayakan Imlek bersama Anak-Anak Kurang Mampu di Vietnam

    ABC AUSTRALIA NETWORK
    Lili Tu

    Murid-murid SD 'Ta Gia Khau' menunjukkan amplop angpao mereka. FOTO : LILI THIU
    Murid-murid SD ‘Ta Gia Khau’ menunjukkan amplop angpao mereka. FOTO : LILI TU

    Ratusan anak-anak dari daerah pegunungan di Vietnam berbagi semangat perayaan Tahun Baru Imlek berkat sebuah kelompok amal di Australia.

    Tahun Baru Imlek, atau ‘Tet’ dalam bahasa Vietnam, adalah perayaan budaya paling penting sepanjang tahun. Tiap tahun, organisasi amal relawan Australia yang memiliki akar dari Vietnam, ‘Only Rice Is Not Enough’, (Makan Nasi Saja Tidak Cukup) memiliki misi untuk memastikan anak-anak di Vietnam bisa mengikuti perayaan Imlek.

    - Advertisement -

    Sejumlah uang yang didapat dari berbagai aktivitas di seluruh Australia digunakan untuk mengorganisir pesta akhir tahun spesial bagi 200 murid SD ‘Ta Gia Khau’ di Provinsi Lao Cai, bagian utara Vietnam.

    Thu Thuy Bui, pendiri organisasi ‘Only Rice Is Not Enough’ di Australia mengatakan, pada pesta tahun ini, para murid tak hanya menyantap daging, tapi juga masakan Imlek tradisional seperti rolade dan ketupat.

    Para relawan di Vietnam membuat sajian spesial seperti ayam goreng dan keripik untuk pesta ini. Meski para murid baru mencoba jenis makanan ini untuk pertama kalinya, Thu mengatakan, ‘menu ini terbukti menjadi favorit anak-anak, di mana saja’.

    Selain baju baru, tiap murid juga menerima amplop angpao berwarna merah yang berisi uang 50 sen. Tradisi memberi angpao kepada anak-anak di Vietnam disebut ‘mừng tuổi’, atau dalam bahasa Inggris disebut ‘selamat umur baru’. Artinya, harapan untuk tahun yang penuh kesehatan dan kebahagiaan.

    Setelah pesta berlangsung, anak-anak membawa pulang sebuah kado untuk keluarga mereka, yakni ketupat kecil.

    “Anak-anak di desa seringkali memiliki banyak saudara. Seorang guru pernah bercerita kepada kami, bahwa meski anak-anak itu hanya punya nasi dan beberapa potong daging untuk makan siang mereka, terkadang mereka tak memakannya semua tapi menyimpannya sebagian untuk dibawa pulang dan dibagi dengan saudara mereka,” ungkap Thu.

    Ia menyambung, “Itulah alasan lain mengapa sang pemberi dan penerima misi Imlek ini merasa sangat bahagia akan kado kecil itu.”

    Murid-murid SD ‘Ta Gia Khau’ menikmati hidangan yang hangat berkat sumbangan organisasi ‘Only Rice Is Not Enough’ dari Australia. (Foto: dokumentasi penulis)
    Murid-murid SD ‘Ta Gia Khau’ menikmati hidangan yang hangat berkat sumbangan organisasi ‘Only Rice Is Not Enough’ dari Australia. (Foto: dokumentasi penulis)

    ‘Only Rice Is Not Enough’ adalah jaringan internasional yang menggalang dana untuk menyediakan hidangan sehat bagi siswa-siswa kurang beruntung di daerah pedalaman Vietnam. Kelompok ini diwakili oleh sejumlah duta besar di 4 kota Australia, namun para relawan di seluruh negeri kangguru berkontribusi dalam misi untuk menyediakan hidangan hangat bagi anak-anak di SD ‘Ta Gia Khau’ ini.

    Sebagian murid SD ‘Ta Gia Khau’ harus berjalan jauh dalam cuaca dingin untuk pergi ke sekolah tiap harinya, dan keluarga mereka seringkali hanya mampu membekali mereka dengan nasi dingin dan garam yang dibungkus daun pisang atau kantung plastik, untuk makan siang mereka.

    Thu Thuy Bui mengatakan, kelompoknya hanya memberikan 30-40 sen kepada anak-anak ini tiap harinya, tapi upaya ini telah membuat perubahan yang besar.

    “Mereka seharusnya mendapat makanan yang hangat saat makan siang di sekolah untuk bertahan dari cuaca dingin pegunungan. Mereka lebih sehat, belajar lebih baik dan makin sedikit murid yang putus sekolah. Jadi para guru lebih bahagia dan orang tua semakin termotivasi dan merasa aman untuk mengirim anak-anak mereka ke sekolah,” ceritanya.

    .
    Tim ‘Only Rice Is Not Enough’ di Brisbane membuat bacang untuk menggalang dana. (Foto: Hai Thi)
    Tim ‘Only Rice Is Not Enough’ di Brisbane membuat bacang untuk menggalang dana. (Foto: Hai Thi)

    Nam Tran adalah duta besar organisasi ini di Brisbane, dan tim-nya yang terdiri dari 7 relawan membuat dan menjual makanan tradisional Vietnam ke sejumlah mahasiswa internasional dari Vietnam dan para pendukung di Brisbane, untuk menggalang dana demi pesta Imlek.

    “Imlek tahun ini, program ‘Cita Rasa Kampung Halaman’ di Brisbane membuat bacang, rolade babi, ketan merah dan mochi matcha,” tuturnya.

    Bacang adalah makanan Vietnam yang spesial disajikan untuk Imlek. Sajian ini terbuat dari beras ketan, kacang merah, dan daging babi yang dibungkus dengan daun pisang atau daun bambu, kemudian dimasak selama 6-8 jam. Tak mudah untuk menemukan bahan-bahan aslinya di Australia, dan persiapannya-pun membutuhkan banyak waktu.

    “Sebagian besar relawan sangat sibuk dengan pekerjaan dan kuliah mereka, jadi kami harus bersabar dan termotivasi serta memastikan bahwa kami menugaskan pekerjaan yang tepat untuk seorang relawan. Kelihatannya ini sederhana tapi di kehidupan nyata, ini sangat kompleks,” utara relawan asal Brisbane, Thu Ba.

    Namun para relawan mengatakan, manfaat yang dirasakan anak-anak kurang beruntung itu dan juga bagi diri mereka sendiri, benar-benar membuat usaha ini sepadan untuk dilakukan.

    “Menggalang dana untuk amal selama Imlek membantu kami terhubung dengan warga lainnya di komunitas ini. Ini juga cara yang bagus untuk melestarikan dan mempromosikan tradisi dan warisan budaya kami, serta menyediakan makanan bagi komunitas mahasiswa dan anak-anak mereka di sini, juga teman-teman Australia kami di Brisbane,” ungkap Nam Tran.

    Emmy Mai, gadis Australia keturunan Vietnam, ,menunjukkan koin yang ia simpan untuk anak-anak kurang beruntung di Vietnam. (Foto: dokumentasi penulis)
    Emmy Mai, gadis Australia keturunan Vietnam, ,menunjukkan koin yang ia simpan untuk anak-anak kurang beruntung di Vietnam. (Foto: dokumentasi penulis)

    Minh Vu adalah duta besar organisasi ‘Only Rice Is Not Enough’ di wilayah Melbourne. Tahun ini, tim-nya mengadakan konser amal bagi komunitas Vietnam yang berakhir sangat sukses.

    “Acara itu berhasil menggalang dana hampir sebesar 5000 dolar. Jumlah ini sangat berarti untuk anak-anak itu, ini akan dipakai untuk membeli baju hangat dan makanan bagi 90 anak-anak,” ujarnya.

    Donasi juga datang dari sumber yang tak terduga.

    Ngoc Tram adalah anggota organisasi amal tersebut di Melbourne. Ia mengatakan, anak-anaknya menabung uang mereka dan menyimpan koin mereka untuk anak-anak kurang beruntung di Vietnam.

    “Suatu waktu, saya meminta mereka untuk mencelupkan kaki ke air dingin dan menanyakan bagaimana rasanya. Mereka mengatakan itu sangat dingin. Saya kemudian menceritakan kepada mereka tentang anak-anak seperti mereka di pedalaman Vietnam Utara yang terpaksa pergi ke sekolah dengan telanjang kaki di tengah cuaca dingin,” kisahnya.

    “Sejak saat itu, mereka memutuskan untuk membuat celengan untuk membantu membeli sepatu bagi anak-anak ‘Only Rice Is Not Enough’,” tambahnya.

    Mereka hanyalah dua dari banyak anak relawan di seluruh Australia yang mendonasikan celengan dan angpao mereka untuk anak-anak kurang beruntung di pegunungan Vietnam.

    Dan sementara sebagian besar relawan di Australia tak mampu menghadiri pesta Imlek anak-anak tersebut, mereka mengatakan, hanya dengan melihat foto-foto kegiatan itu membuat hati mereka tersentuh dan hal ini adalah kado terbaik yang bisa mereka berikan untuk diri sendiri di tahun yang baru.

    Selamat Tahun Baru Tet (Imlek)! []

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here