AUSTRALIA PLUS INDONESIA
Sebuah studi linguistik terbaru mengungkapkan, lebih dari dua pertiga dari bahasa di dunia menggunakan suara yang sama untuk kata-kata yang sama.
Temuan terobosan ini mematahkan salah satu konsep yang paling mendasar dalam linguistik -gagasan bahwa hubungan antara suara dari sebuah kata dan maknanya tak berhubungan.
Sebaliknya, studi ini membuktikan bahwa manusia cenderung menggunakan suara yang sama untuk benda dan ide umum, tak peduli bahasa apa yang mereka bicarakan.
Penelitian, yang diterbitkan dalam jurnal ‘Proceedings National Academy of Sciences’ (PNAS), ini menganalis antara 40-100 kosa kata dasar dari 62% dari sekitar 6.000 bahasa di dunia saat ini dan 85% dari garis keturunan bahasa mereka.
Penelitian ini fokus pada kata-kata dasar dalam setiap bahasa, yang menggambarkan konsep paling umum yang sering digunakan orang di manapun setiap harinya.
Kata-kata itu termasuk kata ganti, bagian tubuh, kata sifat seperti “kecil” dan “penuh”, kata kerja yang menggambarkan gerak, dan kata benda yang menjelaskan fenomena alam seperti “bintang” dan “ikan”.
Para peneliti menemukan sebagian besar dari 100 kosa kata dasar memiliki hubungan kuat dengan jenis tertentu dari suara manusia.
Jadi sementara bahasa asing bisa terdengar benar-benar asing, ada lebih banyak kesamaan antara lidah ketika menyangkut kata-kata umum.
Profesor psikologi dan direktur Laboratorium Kognitif dan Neurosains di Cornell, Morten Christiansen, mengepalai penelitian ini.
“Gaya bicara simbolik ini muncul lagi dan lagi di seluruh dunia, terlepas dari penyebaran geografis manusia dan terlepas dari garis keturunan bahasa,” jelasnya.
“Tampaknya ada sesuatu tentang kondisi manusia yang mengarah kepada pola-pola ini. Kami belum tahu apa itu, tapi kami tahu itu ada,” terang Morten Christiansen.
Para peneliti belum tahu mengapa manusia cenderung menggunakan suara yang sama di seluruh bahasa untuk menggambarkan objek dan ide-ide dasar.
“Kemungkinan itu ada hubungannya dengan pikiran manusia atau otak, cara kita berinteraksi, atau sinyal yang kita gunakan ketika kita belajar atau memproses bahasa,” ujar Morten.
“Itu pertanyaan kunci untuk penelitian di masa depan,” sambungnya.
Contoh simbol suara:
• Kata yang menggambarkan ‘hidung’ kemungkinan akan mencakup suara ‘neh’ atau ‘oo’ yang panjang
• Kata untuk menggambarkan ‘warna merah’ dan ‘bulat’ biasanya termasuk suara ‘r’
• Kata yang menggambarkan ‘lidah’ cenderung memilik huruf vokal ‘l’
• Kata yang menggambarkan ‘daun’ kemungkinan akan mencakup suara ‘b’, ‘p’ atau ‘l’
• Kata yang menggambarkan ‘pasir’ umumnya menggunakan suara ‘s’