More

    Mengambil Teladan Dari Pemuda yang Bersuara Lantang

    Penulis: Khafidh Asy’ari, Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya

    28 10 2013 scooter sumpah pemudaSejarah bangsa ini tidak lepas dari peran pemuda. Sejarah mencatat, banyak sekali peran pemuda dalam pentas sejarah Indonesia. Mulai dari sebelum kemerdekaan sampai saat ini. Secara singkat, ada tiga fase genealogi peran pemuda bangsa indonesia, yaitu sebelum kemerdekaan, pasca kemerdekaan dan pasca reformasi 1998.

    Peran pemuda pra kemerdekaan seperti pada peristiwa fenomenal 28 oktober 1928. Peristiwa tersebut dikenal dengan Sumpah Pemuda. Sejarah mencatat, pemuda pada masa itu berikrar tentang bangsa satu, bertanah air satu dan berbahasa satu yaitu Indonesia. Kemudian ditetapkannya lagu kebangsaan yaitu Indonesia Raya ciptaan W.R Supratman.

    - Advertisement -

    Dari peristiwa itu, bisa diambil sebuah keteladanan bahwa pemuda merupakan generasi pemersatu bangsa dan agen perubahan. Dari peristiwa tersebutlah rumusan kemerdekaan Indonesia dimulai.

    Kemudian Pasca kemerdekaan, tugas pemuda bukan lagi untuk meraih kemerdekaan, tetapi bagaimana mempertahankan kemerdekaan. Selang beberapa hari pasca proklamasi kemerdekaan, tepatnya tanggal 22 Oktober 1945, muncul seruan resolusi jihad oleh kyai Hasyim Asy’ari untuk melawan Inggris yang mencoba mengambil alih bangsa indonesia. Maka terjadi peristiwa 10 November di Surabaya. Ketika itu, mereka dengan gigih mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan NKRI meskipun tanpa dipersenjatai lengkap layaknya pasukan penjajah. Menurut mereka, lebih baik mati dari pada hidup dijajah.

    Lalu bagaimana pemuda saat ini? Pemuda yang dibutuhkan saat ini adalah pemuda yang cerdas dan peduli. Bukan pemuda yang pemalas dan bodoh untuk mengisi ruang kemerdekaan.Pemuda revolusioner itulah pemuda sejati.

    Kondisi saat ini memang tidak jauh dari problem kemiskinan, pendidikan dan sosial. Menurut Karl Mark, bahwa sejarah adalah pertentangan kelas. Orang merdeka atau budak, orang kaya atau miskin, borjuis atau proletar, atau pendindas dan tertindas adalah pertentangan yang tiada akhir. Maka dari itu, problematika demikian adalah lazim adanya. Pemuda sebagai tonggak perubahan harus mampu memberi alternatif cerdas guna melerai pertentangan kelas yang tiada akhir tersebut. Kesadaran diri pemuda adalah kuncinya.

    Bicara kesadaran, paulo friere mengatakan bahwa bentuk kesadaran itu ada tiga yaitu kesadaran magis, naif dan kritis. Kesadaran magis merupakan sebuah bentuk kesadaran yang menganggap gejala kehidupan adalah sebuah keniscayaan dimana manusia tidak mempunyai kekuatan untuk merubahnya. Kesadaran ini bersifat normatif, dimana kita hanya menunggu alur sampai pada waktu keadaan yang diinginkan. Sedangkan kesadaran yang kedua yaitu kesadaran naif. Kesadaran ini bersifat reformatif, dimana manusia hanya perlu memperbaiki gejala yang ada sampai pada titik yang diharapakan. Kesadaran yang terakhir ialah kesadaran kritis. Kesadaran ini merupakan bentuk kesadaran transformatif, dimana manusia mempunyai kekuatan untuk merubah keadaan sampai pada keadaan ideal. Oleh karena itu, berdasar ketiga bentuk kesadaran ini bergantung pada tingkat intelektual pemudanya.

    Semua orang bisa mencapai pada kesadaran kritis seperti yang dikatakan Friere. Tentu mencapai titik itu perlu inteletualitas yang tinggi yang fungsional. Karena intelektual yang tinggi tanpa tindakan sama halnya apatis, bergerak untuk perubahan itulah yang dimaksus. Seperti kata Antonio Gramsci, bahwa pada dasarnya semua orang punya potensi menjadi intelektual sesuai dengan kecerdasaan yang dimilikinya, dan dalam cara menggunakannya, tetapi tidak semua orang adalah intelektual dalam fungsi sosial. Jadi, upaya transformatif itulah yang diharapkan bukan sekedar pandai tapi acuh terhadap sekitar.

    Dalam momentum hari sumpah pemuda ini, kita berharap para pemuda bisa mengambil teladan dari sejarah. Pemuda adalah penerus sejarah. Sedangkan sejarah adalah mereka yang bersuara lantang melawan arus zaman, melawan penindsasan, melawan ketidakadilan suara mereka dikenang dan abadi sebagai sabda-sabda perubahan. Kita banyak harap pemuda adalah common sense of crisis. Pemuda yang kritis melihat keadaan sekitar. Banyak orang ingin merubah dunia, tapi mereka lupa merubah dirinya sendiri. Memberdayakan diri untuk kebaikan sekitar merupakan tindakan konkrit dalam mengisi kemerdekaan bangsa ini. Oleh karena itu, sebagai pemuda dewasa ini kita harus mampu menjadi pemuda yang cerdas dan peduli terhadap sekitar. Pemuda harus turut berperan aktif menjaga kedaulatan NKRI, jangan kita malah menjadi sampah masyarakat dan menjadi beban bangsa ini karena masa depan bangsa berada pada generasi penerusnya.

    Maka kita harus mampu sebagaimana mungkin memberdayakan diri  untuk mencapai generasi dengan intelektual yang peduli, guna menjadi teladan untuk sekitar.[]

    Selamat hari sumpah pemuda

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here