More

    Mapala Eka Citra UNJ Identifikasi 130 Spesies di Gunung Leuser

    Tim Ekpedisi Citra Bestari UNJ di Gunung Leuser. Dok. Tim ECB.

    Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Eka Citra UNJ telah berhasil melakukan Ekspedisi Citra Bestari (ECB) di Gunung Leuser, Aceh pada tanggal 11 – 27 Agustus 2017. Dalam ekspedisi ini, mereka tak hanya menemukan jalur baru di Gunung Leuser, namun juga berhasil mengidentifikasi spesies yang hidup di Gunung Leuser.

    Tim Akspedisi Citra Bestari terdiri dari Brian Chafariz Nursidiq (19) sebagai Ketua, Fahmi Rifa Maulana (20), Maulida Ramandika Putra (19), Arinta Eka Desti Mustika (19), Rachmadina Tri Kencana (19), dan Nugroho Adi Saputra (22) sebagai Pendamping. Selama ekspedisi mereka juga didampingi oleh penduduk setempat.

    Ekspedisi yang mereka lakukan melalui jalur yang belum pernah dilalui oleh tim lain alias masih berupa belantara. Dari hasil ekspedisi tersebut mereka menempuh puncak Gunung Leuser dengan jarak 38 KM. Berbeda dengan jalur konvensional yakni mencapai 70 KM.

    - Advertisement -

    Jalur pendakian tersebut merupakan jalur perlintasan satwa liar. Tak heran jika di sepanjang perlintasan tim menemukan jejak, kotoran, bahkan suara hewan-hewan yang berkeliaran melintasi jalur.

    Ada banyak flora dan fauna yang terdapat di kawasan TNGL ini. Sehingga tim melakukan penelitian kepada Flora dan Fauna dengan mendokumentasikan serta mencari tahu lebih dalam tentang Flora dan Fauna yang berada di sepanjang jalur pendakian.

    Dari hasil identifikasi, tim ECB menemukan ada sekitar 130 spesies berada di taman Gunung Leuser. Mulai dari harimau Sumatera yang misterius, gajah, badak, siamang, kera, macan tutul, reptil, hingga ikan. Selain itu ada sekitar 325 jenis burung, salah satunya adalah satwa endemi yang ada di Taman Nasional Gunung Leuser.

    “Banyak flora unik di sini yang mungkin akan jarang ditemui di tempat lain,“ kata Rama, salah satu mahasiswa yang mendokumentasikan temuan tersebut..

    Temuan rama dan teman-teman ini ke depan akan dipublikasikan dalam seminar umum untuk kepentingan ilmu pengetahuan tentang mountaineering. Selain itu hasil ekspedisi ini juga dapat digunakan sebagai usaha dalam pelestarian Flora dan Fauna dan hutan yang menjadi paru-paru dunia.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here