More

    Mengenal Lebih Dekat Sedulur Sikep

    Penulis : Agsta Aris Afifudin

    Adakah disini yang sudah tahu apa itu Sedulur Sikep? Atau adakah yang sudah pernah mendengar kata Sedulur Sikep? Kalau sudah ada yang pernah mendengar dan atau mengetahui apa itu Sedulur Sikep, menandakan bahwa kita sudah masuk kriteria sebagai warganegara yang baik.

    Kenapa? Bisa seperti itu, karena Sedulur Sikep juga adalah bagian dari keragaman suku dan budaya di Indonesia. Dan bagi yang belum tahu, mari kita refleksikan lagi wawasan kebangsaan kita, maka dari itu disini akan dikupas tentang Sedulur Sikep secara sederhana dari hasil obsarvasi terhadap Sedulur Sikep masyarakat Samin yang dilakukan oleh Mahasiswa PGSD 2 Semester 1 Universitas Peradaban di Bumiayu pada tanggal 2-4 Desember 2018.

    Mahasiswa PGSD 2 Semester 1 Universitas Peradaban Bumiayu observasi terhadap Sedulur Sikep masyarakat Samin pada pada tanggal 2-4 Desember 2018,[]
    Sedulur Sikep adalah sebutan dari masyarakat Suku Samin bertempat di Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah. Sedulur Sikep memiliki sesuatu yang unik dan menarik misalnya dalam hal pendidikan, dimana pendidikan yang terdapat di Sedulur Sikep menitik beratkan soal pendidikan secara alamiah atau tradisional. Di Suku Samin sendiri, kebiasaan orang tua dalam mendidik anaknya tidak melalui sekolah formal. Namun anak-anak mendapat pembelajaran di forum pembelajaran non formal, atau secara tradisional. Biasanya pengajaran dilakukan oleh sesepuh Suku Samin atau orang-orang terdahulu Sedulur Sikep.

    - Advertisement -

    Dengan metode kegiatan pendidikan tersebut memberi kesan alamiah dan natural, karena pembelajarannya didapatkan tanpa ada kurikulum tertentu. Salah satu yang dipelajarinya yaitu pembahasan yang menyangkut keberlangsungan hidup. Ini berkaitan dengan belajar memasak, menyapu, tata karma baik itu menyangkut sopan dan santun kepada orang lain. Pelajaran dasar yang wajib perlu dilakukan di Sedulur Sikep masyarakat Suku Samin, diupayakan agar anak-anak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Sehingga pendidikan dapat dipraktikan dalam keseharian masyarakat Sedulur Sikep.

    Apa dasarnya masyarakat Sedulur Sikep tidak menyekolahkan dalam pendidikan formal? Dari observasi yang dilakukan mahasiswa, menunjukan bahwa masyarakat Sedulur Sikep lebih memilih pendidikan secara tidak formal. Tujuannya ialah tidak lain untuk membebaskan masyarakat dari sistem yang terikat. Karena pada dasarnya pemahaman masyarakat Suku Samin sendiri dikenal sebagai pemberontak, karena melihat dari sejarahnya masyarakat Suku Samin begitu kuat kepada kolonialisme serta bentuk kapitalisme.

    Masyarakat Suku Samin atau biasa disebut Sedulur Sikep namanya dijadikan suatu ajaran yang kini dikenal Saminisme. Prinsip hidup ini dipopulerkan seorang yang konon masih berdarah keluargaan Majapahit, bernama Radeh Kohar (Samin Soerosentiko).

    Beberapa penelitian ini terdahulu tentang gerakan Samin, seperti karya Harry J. Benda-Lance Castles dalam bukunya The Samin Movement, menjelaskan tentang sebab-sebab terjadinya gerakan yang dipimpin oleh Samin Surosentiko sebagai perlawanan petani melawan kolonial Belanda. Perlawan ini dilakukan dengan cara menolak membayar pajak. Perlawan dimulai dari daerah Blora pada 4 Februari 1907 dalam waktu yang relatif singkat namun memiliki pengikut yang banyak, diantaranya, Rembang, Tuban, Bojonegoro, Ngawi, Grobogan, Pati, dan Kudus.

    Namun bagaimana mempertahankan nilai-nilai dan tradisi dari pendidikan karakter dari prinsip Sedulur Sikep di Era Modern ini? Keteguhan masyarakat Samin untuk tetap hidup tanpa pengaruh modernisasi. Hal ini menunjukan bahwa mereka mempunyai nilai-nilai teguh yang diwariskan secara turun menurun, suatu nilai yang tetap dapat dipertahankan dari generasi ke generasi pasti nilai tersebut telah terbukti keunggulan dan benar-benar dirasakan oleh masyarakat Samin.

    Adapun nilai-nilai dan tradisi masyarakat samin, dari pendidikan sendiri sangat menjunjung tinggi ketaatan pada keyakinan yang mereka anut, pemeliharaan lingkungan, norma-norma pergaulan seperti tidak memperbolehkan pergaulan bebas, kekerabatan yang kental, tidak memiliki kecemburuan sosial, mudah menyesuaikan diri, keteguhan, toleransi, nasionalisme, cinta kasih, peduli, ketangguhan, kerja keras dan disiplin.

    Kemudian dalam adat istiadat Sedulur Sikep tentang pernikahan, pernikahan yang ada di dalam suku sikep tidak mau ditulis secara pemerintahan meskipun sudah diancam dan akan dipindahkan keluar Jawa. Selain itu pernikahan dalam sedulur sikep ini cukup unik dimana pernikahan atau perkawinan harus berasal dari pengikut Samin itu sendiri. Tetapi jika dengan orang yang berbeda dari Suku Samin berarti orang tersebut sudah siap masuk adat Sedulur Sikep.

    *Mahasiswa Universitas Peradaban di Bumiayu

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here