More

    Mahasiswa Unibraw Kembangkan Energi Alternatif dari Suhu

    Ahmad Fauzan Sazli

    Mahasiswa Teknik UB

    Dari Kiri Kanan:Rahmat Ananta, Dessy Lina Rachmawati, dan Rifka Fahriza Jauhari. FOTO : Humas Unibraw

    - Advertisement -

    MALANG, KabarKampus – Bila dispenser mampu menghasilkan air panas dan dingin dari energi listrik. Maka alat yang dihasilkan Mahasiswa Universitas Brawijaya (Unibraw) sebaliknya. Mereka mengembangkan sebuah alat yang dapat menciptakan energi listrik dari suhu baik panas atau dingin.

    Mahasiswa menamakannya dengan  Hybrid Micro Thermoeletric Generator. Energi alternatif itu dikembangkan oleh tiga mahasiswa Fakultas Teknik Unibraw. Mereka adalah Rahmat Ananta, Dessy Lina Rachmawati, dan Rifka Fahriza Jauhari .

    Menurut Rahmat, pembangkit listrik yang mereka kembangkan dihasilkan lebih dari satu sumber. Sumber tersebut berasal dari panas dan dingin.

    “Untuk menciptakan sebuah energi listrik memerlukan suhu panas dan dingin dengan menggunakan perbandingan 1:2. Jika Suhu dinginnya 60C, maka suhu panasnya berkisar 30C atau sebaliknya. Yang penting mempunyai perbandingan 1:2,” jelas Rahmat.

    Menurut Rahmat, sumber suhu yang lain bisa didapat dari air panas, air dingin, es, geyser atau salju. Untuk daerah yang mempunyai suhu ekstrim, seperti daerah kutub dan padang pasir, alat tersebut masih bisa digunakan selama masih ada perbedaan suhu.

    “Selama ada selisih perbedaan suhu di suatu daerah alat ini masih bisa digunakan. Meskipun suhunya esktrim. Seperti  suhu daerah Kutub Selatan yang sangat ekstrim.  Suhu di bawah dan diatas es pasti mempunyai perbedaan,”kata Rahmat.

    Rahmat mengungkapkan, bahwa sumber dari energi listrik yang dihasilkan berasal dari suatu lempeng yang bernama Elemen Peltier. Elemen Peltier inilah yang nantinya mentransmisikan suhu dingin dan panas menjadi suatu energi listrik.

    Selain itu kelebihan alat yang terinspirasi dari dispesnser ini adalah, alat ini bisa digunakan dalam skala besar, seperti menggerakan mesin-mesin industri.

    Karena keunggulan yang dimliki Hybrid Micro Thermoelectric ketiganya meraih medali emas di World Inventor Award Festival di Seoul Korea Selatan pada Desember 2012 lalu. Mereka berencana untuk mematenkan alat tersebut.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here