More

    Atap Lovre Otomatis Untuk Petani

    Ahmad Fauzan Sazli

    Ari Widiantoko (mahasiswa S1 Fakultas Ilmu Komputer jurusan Sistem Komputer

    Ari Widiantoko, mahasiswa S1 Fakultas Ilmu Komputer jurusan Sistem Komputer dengan prototipenya bertajuk Rancang Bangun Pengendali Atap Louvre pada Gudang Padi. FOTO :  Oktavianti

    - Advertisement -

    LAMPUNG, KabarKampus – Berangkat dari kepedulian terhadap nasib petani, mahasiswa IBI Darmajaya mengembangkan  rancang bangun Pengendali Atap Louvre untuk gudang padi. Atap Louvre ini menggunan sensor cahaya (LDR) dan sensor air berbasis Mikrokontroler, sehingga Atap Louvre akan menutup dan membuka secara otomatis apabila hujan atau panas.

    Adalah  Ari Widiantoko, mahasiswa Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer IBI Darmajaya yang mengembangkannya. Teknologi karya Ari ini terdiri dari rangkaian catu daya, rangkaian mikrokontroler AT89S51, rangkaian driver motor stepper, rangkaian sensor cahaya (LDR), rangkaian sensor air, dan mekanik atap lovre.

    “Rangkaian catu daya digunakan untuk menyuplai tegangan pada seluruh rangkaian mikrokontroler dan motor stepper. Sedangkan mikrokontroler AT89S51 difungsikan sebagai tempat penjemuran padi otomatis,” kata Ari Widiantoko menjelaskan.

    Menurutnya, sensor air digunakan untuk mendeteksi air atau hujan. Apabila sensor air terkena air maka atap akan tertutup dan atap terbuka kembali setelah sensor kering. Sementara, sensor cahaya (LDR) digunakan untuk mendeteksi intensitas cahaya di lingkungan sekitar.

    “Ketika sensor LDR menerima sedikit cahaya maka atap akan tertutup dan atap terbuka kembali ketika LDR mendapat cahaya yang cukup terang,” jelasnya.

    Sedangkan Driver motor stepper digunakan untuk menggerakkan motor stepper. Pergerakan dari motor stepper tersebut yang nantinya akan menggerakkan atap lovre secara otomatis sesuai input dari sensor cahaya (LDR) dan sensor air ke dalam mikrokontroler yang sudah terprogram.

    Ari mengungkapkan, bahwa ia sering melihat para petani di kampung saya menjemur padi di jalanan atau di halaman rumah. Apabila hujan turun, mereka kerepotan untuk segera memasukkan padi-padi itu ke dalam karung. Apalagi kondisi sekarang yang sangat sulit diprediksi, terkadang  hujan sepanjang hari, terkadang panas terus menerus.

    “Nah, dari situ saya kepikiran bagaimana caranya membuat atap otomatis sebagai penutup padi-padi tersebut, hingga terbentuklah prototipe atap Lovre tersebut,” ujar Ari.

    Ari menjelaskan, bahwa prototype Atap Lovre ini merupakan tugas akhirnya sebagai mahasiswa di fakultas ilmu Komputer IBI Darmajaya. Ia membuat rancang bangun tersebut selama dua bulan mulai dari rancangan awal, merakit bentuk fisik, hingga trial error, danmengahbiskan dana Rp 500.000.[]

    - Advertisement -

    1 COMMENT

    1. come on … come on ..
      Let schools.. Mari sekolah..mari kuliah…
      Kuliah bukan jaminan sukses, namun dengan kuliah wawasan anda akan bertambah. Suskes anda sangat dipengaruhi wawasan anda.
      Potensi anda jangan terkubur, anda mampu seperti yang lain. Mari kuliah!! Semangat…!!

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here