More

    Mahasiswa UNY Kembangkan Pendeteksi Ozon

    Ahmad Fauzan Sazli

    detektor ozon

    JAKARTA, KabarKampus – Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mengembangkan alat pendeteksi parameter ozon. Mahasiswa tersebut adalah Fredy Setya Pradana, mahasiswa Teknik Elektro, Fakultas Teknik UNY. Fredy menggunakan sensor MQ-131 sebagai detektor kadar gas ozon.

    - Advertisement -

    Sensor karya Fredy ini digunakan untuk memonitoring tingkat polusi udara dan mengetahui indeks polusi ozon di setiap kawasan.

    “Sensor ini akan bekerja apabila mendapatkan rangsangan dari gas ozon, sehingga menyebabkan terjadinya perubahan tegangan dan hambatan di dalam sensor,” kata Fredy.

    Menurut Fredy, selanjutnya tegangan tersebut akan menjadi masukan pada sistem yang telah terpogram dan ditampilkan ke LCD. Tampilan LCD tersebut untuk mengetahui seberapa besar kadar gas dalam area lingkungan dengan satuan (ppb) serta menyimpulkan kadar gas tersebut dalam kondisi normal atau bahaya.

    “Namun jika sumber gas ozon menunjukan besaran 121—2000 ppb maka LCD akan menampilkan kondisi Bahaya, tegasnya.

    Pada tahap pengujian, Fredy melakukan pengukuran kadar gas ozon di beberapa tempat yakni dataran rendah dan dataran tinggi seperti Yogyakarta, Tambi Wonosobo, serta Dieng.

    Menurutnya, satu kali percobaan diperlukan waktu kurang lebih 20 detik hingga penunjukan stabil atau berhenti bergerak. Dari percobaan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin tinggi area suatu tempat maka semakin kecil kadar gas ozonnya.

    “Hal ini bisa dimaklumi karena di dataran tinggi belum banyak terdapat sentra industri dan penggunaan kendaraan bermotor juga masih cukup rendah,” katanya

    Ia menjelaskan, bahwa hal itu berbeda dengan di Yogyakarta yang sudah padat dengan kendaraan bermotor serta aktivitas industri yang cukup tinggi. Selain itu, banyaknya pepohonan di daerah dataran tinggi juga menjadi faktor pembeda rendahnya kadar gas ozon.

    Ozon berguna untuk melindungi bumi dari sinar radiasi ultra violet matahari tempat lapisan ini berada pada ketinggian 8—50 km di atas permukaan bumi. Namun, adanya ozon di sekitar permukaan bumi dengan konsentrasi tertentu akan membahayakan kesehatan manusia seperti infeksi dan iritasi saluran napas atau bahkan bisa merusak paru-paru.[]

     

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here