More

    Cegah Kecelakaan Lewat Aplikasi “Jalanan Yogya”

    Mahasiswa UGM sedang menunjukkan aplikasi "Jalanan Yogya". Dok. UGM
    Mahasiswa UGM sedang menunjukkan aplikasi “Jalanan Yogya”. Dok. UGM

    Kondisi jalan yang rusak atau berlubang merupakan salah satu penyebab kecelakaan di jalan raya. Dari data yang dikeluarkan Kepolisian RI tahun 2014 tercatat sebanyak 1.498 kecelakaan lalu lintas disebabkan jalan yang rusak. Sementara untuk menghimpun data ataupun informasi terkait jalan yang mengalami kerusakan tersebut membutuhkan waktu panjang dan biaya tinggi, terutama saat harus pengecekan jalan rusak satu demi satu.

    Hal ini mendorong inisiatif tiga mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk mengembangkan aplikasi yang memudahkan masyarakat melaporkan kondisi jalan yang rusak. Aplikasi ini dinamai “Jalanan Yogya”.

    Pembuatnya adalah Derta Isyajora Rakhmah dan Zamahsyari dari prodi Ilmu Komputer serta Dzimar Akbarur Rokhim prodi Kartografi dan Penginderaan Jauh. Melalui aplikasi berbasis android  buatan mereka masyarakat pun bisa secara langsung melaporkan jalan mana yang rusak.

    - Advertisement -

    Untuk pengoperasiannya tergolong sederhana hanya dengan mengaktifkan geolocation di handphone lalu memotret jalan yang rusak. Selanjutnya secara otomatis data langsung masuk ke server “JalananYogya”.

    “Informasi hasil pelaporan tersebut langsung tersaji secara detail dalam waktu singkat disertai dengan koordinat lokasi jalan mana yang rusak,” jelasnya.

    Selain membantu pemerintah, Zamahsyari menambahkan, aplikasi ini juga membantu masyakarat mengenai jalan-jalan yang rusak. Sehingga masyarakat bisa lebih waspada saat berkendara melintasi  jalan yang rusak tersebut.

    Tidak hanya itu, kata Zamahsyari penerapan aplikasi ini nantinya juga dapat membantu pemerintah melakukan pemetaan kondisi jalan yang rusak secara efisien. Dengan begitu mempermudah pemerintah dalam proses pengambilan kebijakan perbaikan jalan rusak.

    “Sebenarnya sudah ada portal yang dikembangkan pemerintah untuk menampung laporan masyarakat.Hanya saja informasi baru berupa deskripsi laporan tanpa disertai gambaran sebenarnya atau foto beserta koordinat lokasi sehingga masyarakat tidak bisa langsung tahu mana saja jalan yang rusak,” urainya.

    Saat ini aplikasi buatan mahasiswa UGM ini masih dalam bentuk prototype. Zamahsyari berharap prototipe yang mereka kembangkan kedepan dapat segera diaplikasikan. Dengan demikian angka kecelakaan lalu lintas akibat jalan rusak bisa ditekan.

    “Kami berharap pemerintah bisa dengan segera meningkatkan proses perbaikan jalan,” tuturnya.

    Ide pengembangan aplikasi ini, tidak hanya menjadi solusi dalam upaya perbaikan jalan. Namun, juga pernah berhasil menghantarkan ketiganya meraih penghargaan gold sebagai peserta terbaik dari Indonesia dalam ajang kompetisi Urban Issuess yang diselenggarakan PBB.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here