More

    HarukaEdu Cegah Plagiarisme dengan Aplikasi Online

    Tim Indonesia Jujur ” HarukaEdu.
    Tim Indonesia Jujur ” HarukaEdu.

    JAKARTA, KabarKampus – Tim “Indonesia Jujur” HarukaEdu menggembangkan aplikasi pendidikan untuk mencegah plagiat pada penulisan tugas dan karya ilmiah. Aplikasi yang berbasiskan database hasil karya akademik ini bertujuan untuk mencari tanda-tanda kemiripan pada isi teks di sebuah dokumen dengan isi teks di dokumen-dokumen database.

    Aplikasi ASELI dibuat oleh tim “Indonesia Jujur” yang terdiri dari Alwin Daniel, Risal Hidayat dan Febi Artandi. Mereka menamakannya dengan “ASELI”.

    “Latar belakang pembuatan ASELI adalah kepedulian kami pada kualitas pendidikan di Indonesia. Bukan rahasia bahwa plagiarisme masih marak di Indonesia, bahkan ada beberapa tokoh masyarakat yang pernah melakukan hal tersebut. Hal ini tentu saja memberikan citra buruk bagi pendidikan di Indonesia,” ujar Novistiar Rustandi, CEO HarukaEdu.

    - Advertisement -

    Saat ini aplikasi ASELI, masih dalam tahap pengembangan. Menurut Novistiar, mereka tengah mengembangkan ASELI untuk dapat dipergunakan secara luas. Nantinya ASELI tidak hanya dapat mendeteksi plagiarisme, namun juga melakukan pemetaan tingkat plagiat sebelum dan sesudah menggunakan aplikasi ini.

    Selanjutnya kata Novistiar, aplikasi ini juga menyediakan panduan pengutipan dan parafrase yang baik dan benar, menyediakan platform peer to peer review untuk pengguna dapat saling mengulas tulisan satu sama lain serta menawarkan jasa professional tutoring yang dapat meningkatkan kualitas penulisan siswa. Ke depannya deteksi plagiat juga tidak hanya berdasarkan dokumen dalam database saja, namun juga secara online (internet base).

    Pada ajang Hackathon Educode 2015 yang diselenggarakan pada 12-13 Desember 2015 kemarin. Aplikasi ini berhasil meraih peringkat ketiga. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom Kemdikbud) dan DailySocial di Plasa Insan Berprestasi Kemdikbud, Jakarta.

    Dalam ajang tersebut, selama 24 jam para peserta memiliki kesempatan untuk membuat aplikasi pendidikan. Kemudian dari puluhan aplikasi yang dibuat tersebut terpilih delapan aplikasi yang berhak untuk mempresentasikan karyanya di depan dewan juri.

    Kegiatan Hackathon Educode 2015 diikuti oleh sekitar 120 peserta yang terdiri dari siswa SMK, mahasiswa, perusahaan dan masyarakat umum. Para peserta datang dari berbagai daerah di Indonesia, antara lain Jakarta, Bali, Makassar, Medan, Bandung, Bekasi, Surabaya, Yogyakarta, Malang, Boyolali dan Solo.

    “Kami berharap, melalui aplikasi ini, para murid dan pengajar dapat dihimbau untuk lebih berfikir kritis, menulis lebih kreatif dan lebih menghargai karya ilmiah ciptaan orang lain. Sehingga kita dapat mempromosikan budaya jujur di Indonesia,”tutup Alwin Daniel, Anggota Tim Indonesia Jujur HarukaEdu.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here