Kota Bandung memiliki ribuan komunitas. Mulai dari film, musik, mainan dan sebagainya. Namun tak semua komunitas tersebut dikenal.
Padahal tak sedikit dari warga Bandung yang ingin berpatisipasi dan datang ke acara komunitas. Sementara informasi mengenai komunitas tersebut masih minim.
Tiga mahasiswa ITB mencoba memfasilitasi kebutuhan tersebut. Mereka membuat aplikasi yang diberinama “Kamanna” yang diambil dari bahasa Sunda berarti Kemana.
Ketiga mahasiswa tersebut adalah Erdi Suryadarma (Teknik Komuniaksi ITB), Fadlizil Ikram (Elektro ITB, dan dan Dimas Dwi Adiguna (Teknik Kimia ITB). Aplikasi mereka berisi beragam komunitas dan acara yang dibuat komunitas di Kota Bandung.
Erdi Surya Darma mengatakan, dari data yang mereka miliki, Kota Bandung memiliki sekitar 6000 komunitas. Mereka menangkap, komunitas tersebut ingin memperbesar komunitasnya. Komunitas ingin mencari orang-orang yang ingin datang ke acara mereka.
“Sementara ada orang-orang yang kesulitan mencari acara yang dibuat komunitas. Termasuk kami yang juga kesulitan. Jadi kami ingin mempertemukan itu lewat Kamanna,” kata Erdi.
Menurut Erdi, aplikasi yang mereka buat memiliki sejumlah fitur yaitu informasi mengenai komunitas, event komunitas, fitur tiket, serta maping komuntas. Kemudian komunitas juga bisa mengupload data mereka di Kamanna.
“Jadi intinya kami mau ngumpulin komunitas untuk mempertontonkan komunitasnya. Jadi komunitas di Bandung ada apa saja,” katanya.
Seperti film, kata Erdi di Bandung ada 30 komunitas. Mereka tersebar dalam basis kampus dan independent.
Namun kata Erdi, saat ini Kamanna belum resmi diluncurkan. Karena selain masih proses pengerjaan yang mencapai 70 persen. Mereka juga masih mencari relasi komunitas mana saja yang mau bergabung.
“Target kami apilkasi ini diluncurkan bulan Desember,” kata Erdi yang juga aktif di Komunitas Liga Film ITB.[]
