Bukan tidak mungkin suatu saat tugas manusia digantikan oleh robot. Seperti robot yang dikembangkan oleh mahasiswa ITB yang satu ini. Dia sengaja dibuat untuk menggantikan kerja manusia.
Robot ini diberinama Lumen Robot Friend. Robot Lumen sengaja dibuat untuk mempunyai persepsi atau mempunyai sifat-sifat yang dimiliki manusia.
Diantaranya Robot Lumen bisa mengenali wajah, dan ekspresi. Dia juga bisa membedakan suara perempuan dan laki-laki.
“Kami setarakan dia seperti manusia. Karena robot Lumen ini mampu punya persepsi seperti manusia dan punya sifat-sifat yang dimiliki manusia,” kata Ari Kurniawan, mahasiswa Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung (STEI ITB) kepada KabarKampus.
Tak hanya bisa mengenali ekspresi wajah dan suara, kata Ari, robot Lumen ini juga mempunyai media sosial. Lewat twitternya @arkanlumen, orang-orang bisa bertanya banyak hal.
“Seperti apa yang kamu lihat. Maka dia akan merekam foto sesuai dengan kejadian yang sedang berlangsung. Kemudian dia langsung mengupload foto yang direkam tersebut ke media sosial,” jelas Ari.
Selain itu menurut Ari, orang-orang juga bisa bertanya alamat, seperti dimanakah kampus ITB atau bisa meminta dia bercerita. Bahkan orang-orang bisa meminta robot ini membaca surat apa pun di Alquran.
“Semua ayat dia bisa, 30 juz,” ungkap Ari.
Untuk bisa melakukan itu semua, robot ini kata Ari, ditraining terlebih dahulu atau kemampuan robot ini dibuat lewat program komputer. Kemudian program tersebut diletakkan di Artificial Intelligence.
“Seperti membuat kecerdasan buatan. Setiap kemampuan dimasukan satu-satu,” ungkap Ari.
Hal ini bisa dilakukan karena robot ini menggunakan flatform Nao, yakni merupakan sebuah robot AI (Artificial Intelligent) yang diciptakan oleh Aldebaran, sebuah perusahaan robot di Perancis pada tahun 2006.
Robot Nao merupakan robot humanoid (berbentuk mendekati manusia) dengan tinggi 58 cm. Robot ini sengaja diciptakan sebagai companion bagi manusia, sehingga fitur-fitur seperti mengenali wajah manusia, merespon kata-kata manusia, engaging, bergerak, dan fitur lainnya yang membuat Nao bisa berperan sebagai teman manusia secara aoutonomous (dapat membuat keputusan sendiri) terus dikembangkan.
Menurut Ari, robot ini sengaja mereka kembangkan untuk teknologi masa depan. Karena kegiatan manusia ke depan tangani oleh robot.
“Karena itulah kami pingin robot seperti itu, bener bener seperti manusia. Target ke depan, robot ini bisa lebih disempurnakan. Bisa membantu jadi asisten pribadi sehari sehari, seperti pelayan restoran atau yang bisa melayani seperti pelayan restoran,” jelasnya.[]
