More

    Mahasiswa UNY Kembangkan Genteng Penghasil Listrik

    26 08 2016 Genteng Penghasil ListrikMahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menggagas genteng yang mampu menghasilkan energi listrik. Genteng yang dibuat memanfaatkan Termo Roof Panel yang mampu mengumpulkan panas matahari menjadi energi listrik (solar heat harvester) berbasis phase change material.

    Mahasiswa tersebut adalah Mohamad Dirgantara Nurul Galaksi Arizka Setya windhiarti, Riyan Sugiarto, Dyah Ayu Pratiwi, dan Nida Arifatul Hasanah. Mereka tergabung dalam tergabung dalam tim PKM-Karsa Cipta Fakultas Teknik UNY.

    “Alat Termo Roof Panel yang kami gunakan memanfaatkan energi panas matahari yang akan diubah menjadi energi listrik dengan bantuan phase change material. Phase change material yang digunakan adalah jenis paraffin organic yang akan disatukan dengan panel atap berupa genteng berbahan dasar metal,” kata Mohamad Dirgantara, salah satu mahasiswa.

    - Advertisement -

    Ia menjelaskan, Termo Roof Panel  ini berfungsi untuk menangkap panas matahari guna mengoptimalkan energi alam yang disediakan oleh bumi. Namun juga bisa berfungsi sebagai atap bangunan sehingga.

    Adapun, bahan yang digunakan adalah Phase change materials (PCM) yang dapat menyimpan energy. PCM Ini tidak hanya dapat digunakan untuk memanaskan suatu fluida, tetapi juga mampu untuk mempertahankan temperatur suatu fluida agar tetap konstan.

    Komponen lain dari Termo Roof Panel adalah Termoelektrik Generator (TEG), alat yang dapat digunakan  sebagai  pembangkit tegangan listrik dengan memanfaatkan konduktivitas atau daya hantar panas dari sebuah lempeng logam.

    Termoelektrik Generator (TEG) bekerja dengan memasukkan panas pada salah satu sisi dan dibuang dari sisi lainnya. Kemudian transfer panas tersebut menghasilkan suatu tegangan yang melewati sambungan termoelektrik. Adapun besaran tegangan listrik yang dihasilkan sebanding dengan gradien suhu.

    “Prinsip kerja dari Termo Roof Panel adalah dengan menyerap panas bumi lalu diserap oleh genteng dan PCM panas yang telah terkumpul diteruskan oleh TEG untuk dirubah menjadi tenaga listrik dengan cara menyambungkan kabel-kabel pada Termoelektrik generator dihubungkan satu persatu secara seri dengan menggunakan kabel,” lanjut Dirgantara.

    Hal ini dilakukan supaya arus listrik yang diperoleh dapat di kumpulkan dalam satu titik. Setelah arus terkumpul dalam satu titik, maka arus atau daya listrik yang diperoleh disimpan di dalam baterai atau accu. Selain disimpan dalam baterai atau accu arus listrik dapat disalurkan langsung untuk pemakaian kebutuhan rumah tangga dengan mengubah arus DC menjadi AC menggunakan inverter.

    Termo Roof Panel ini mempunyai keunggulan yaitu ramah lingkungan, karena tidak menghasilkan polusi seperti halnya bahan bakar fosil. Selain mempunyai keunggulan sebagai konservasi energi, karena Termo Roof Panel berperan dalam manajemen konservasi energi melalui penghematan energi listrik khususnya di Indonesia yang mengalami krisis energi listrik.

    “Selain itu juga sebagai pengolahan limbah, karena Termo Roof Panel menggunakan bahan yang salah satu komponennya adalah limbah plat atau seng dalam hal ini bermaksud mendukung upaya pemerintah untuk mengurangi tingkat penghasilan limbah di Indonesia, keunggulan lain adalah kenyaman ruang dan lebih efisien,” tambah Arizka.

    Tim berharap dengan dibuatnya Termo Roof Panel inovasi teknologi pengumpul panas matahari menjadi energi listrik dapat membantu mengurangi krisis energi listrik yang terjadi di Indonesia sekarang ini.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here