More

    Mahasiswa Tawuran Kayak Preman

    Frino Bariarcianur

    SUMBER ILUSTRASI FAKULTAS TEKNIK USU

    MEDAN,KabarKampus – Tawuran antar mahasiswa membuktikan bahwa mereka tidak mampu mengemban intelektualitas. Mahasiswa dinilai telah kehilangan identitas.

    Pernyataan tersebut disampaikan Psikolog Indah Kemala Hasibuan M.Psi di Medan, Rabu (02/11/2011) lalu. Ia sangat menyesalkan terjadinya tawuran sekelompok mahasiswa dari Fakultas Teknik dan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara (USU) pada hari Senin.

    - Advertisement -

    Peristiwa tawuran tersebut mengakibatkan sejumlah mahasiswa luka-luka dan dua sepeda motor dibakar.

    Indah mengatakan, sebaiknya selaku insan akademis, mahasiswa menginstropeksi diri. Apakah dengan perilaku yang lebih mengedepankan emosi layak disebut sebagai mahasiswa,” ungkapnya seperti dilansir ANTARANEWS.COM

    “Saya melihat tawuran tersebut lebih disebabkan karena ikut-ikutan dan ego segelintir mahasiswa, seharusnya selaku kaum intelektual mereka bisa lebih bijaksana dalam mengambil suatu keputusan,” katanya.

    Kerugian tidak hanya pada mahasiswa yang tawuran, tapi juga mahasiswa yang tidak ikut. Psikolog ini menyarankan agar mahasiswa lebih mengarahkan “energy” pada kegiatan-kegiatan yang positif, seperti misalnya bergabung dengan organisasi pecinta alam, pramuka, atau aktif di lembaga penelitian.

    Buntut dari tawuran pihak kampus USU akan menindak tegas pelaku tawuran. “Kita akan lakukan evaluasi lagi, namun tentunya kita tidak bisa begitu saja memberlakukan sanksi terhadap mereka, harus benar-benar jelas dulu dengan mencari masukan dari berbagai pihak,” kata Humas Universitas Sumatra Utara (USU) Bisru Hafi, seperti dilansir MediaIndonesia.COM, Kamis (03/11/2011).

    Sementara itu Polresta Medan telah menetapkan lima mahasiswa USU sebagai tersangka dalam tawuran.

    Jika nanti kelima mahasiswa terbukti terlibat tawuran dan pelaku pengrusakan terhadap gedung laboratorium Fakultas Pertanian, mereka terancam dikeluarkan dari USU. Di dalam peraturan akademis USU menyebutkan pihak universitas dapat memberikan sanksi berupa peringatan lisan dan tulisan sampai pada pembatalan kedudukan sebagai mahasiswa USU.

    “Tindakan tegas ini perlu agar dapat memberikan efek jera bagi mereka dan bagi yang lainnya dapat menjadi contoh agar tidak melakukan perbuatan yang sama,” kata Bisru.

    Penyebab tawuran antar mahasiswa Fakultas Teknik dan Fakultas Pertanian bermula saling ejek. Situasi memanas akhirnya bukan lagi saling ejek, yang ada saling pukul satu sama lain. Fasilitas kampus pun rusak. Sejumlah mahasiswa luka-luka akibat lemparan batu. Ada pula yang membawa senjata tajam. Peristiwa memalukan ini terjadi di dalam kampus pada hari Senin (31/10/2011) lalu. []

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here