More

    Ikat Kepala Khas Yogya

    Ahmad Fauzan Sazli

    Ikat kepala khas Y\Jogja. FOTO : Humas UNY

     

    YOGYAKARTA, KabarKampus – Bila ke kawasan Malioboro melihat pedagang, pengayuh becak, dan sebagainya mengunakan ikat kepala dengan ciri khas kain batik dan lurik, ikat kepala itu adalah karya mahasiswa dan dosen Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

    - Advertisement -

    Mahasisswa dan dosen itu adalah Afif Ghurub dan Kusminarko. Hasil karya design mereka menjadi pemenang “Karya Ikat Kepala Inovatif’ pada lomba desain pakaian khas Yogyakarta dan dinobatkan sebagai ikat kepala khas Jogja pada “wajah baru Malioboro” pada tanggal 12 Agustus 2012 lalu.

    Afif Ghurub, mengungkapakan ikat kepala ini berbeda dari blangkon. Ikat kepala ini merupakan inspirasi dari dua sisi. Pertama, dari sisi suasana, yaitu bagaimana menciptakan suatu benda yang bisa memrepresentasikan suasana pariwisata Jogja yang kuat keetnikannya. Sisi kedua adalah situasi dan kondisi sekarang, seseorang dituntut tetap mempertahankan, menjaga, serta melestarikan aset budaya tanpa meninggalkan falsafah budaya itu sendiri. Jadi, selain falsafah itu tetap terjaga, sisi modernitas pun tetap jalan terus.

    Afif mengungkapkan, ikat kepala ini bukanlah modifikasi tetapi merupakan jawaban atau kreasi untuk benda penutup kepala jenis baru selain blangkon. Ikat kepala ini merupakan alternatif ataupun variasi penutup kepala.

    “Iket kepala yang berciri khas Jogja ini lebih praktis dan fleksibel karena ukurannya disesuaikan sendiri menurut kepala pemakai dan tentunya  fashionable, karena dapat dipadukan dengan berbagai gaya busana,” jelas Afif.

    Kusminarko menambahkan, iket kepala ini menggunakan dua perpaduan kain tradisional khas Jogja, yaitu lurik dan batik. Lurik sebagai dasar bagian bawah sekaligus pengikat dan batik pada bagian atas dan samping. “Makna simbolisnya adalah sebagai sebuah pesan dan harapan untuk selalu mengikat erat dan menjaga budaya yang dilambangkan dengan lurik sebagai dasar dan pengikat  serta menjunjung tinggi warisan budaya bangsa yang tercermin dari penggunaan batik.”

    Mereka berharap ikat kepala ini mampu memberi manfaat bagi perkembangan fashion dan tentunya memajukan dunia pariwisata di Jogja.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here