More

    Mahasiswa Bisa Berjuang Lewat Media Sosial

    Meegha Dwi Anggraeni

    PoliticaWave 01BANDUNG, KabarKampus – Hampir 100 persen dari 73 juta pengguna internet memiliki akun media sosial. Selain berfungsi untuk mencari informasi, media sosial juga dinilai mampu membawa perubahan lantaran fungsinya sebagai media koreksi.

    Yose Rizal, Founder Politica Wave  mengatakan, media sosial saat ini mampu menjadi penyeimbang media yang memiliki afiliasi politik. Bahkan Mahfud MD pernah menyebutkan media sosial merupakan pilar kelima demokrasi.

    - Advertisement -

    Artinya, tambah Yose, meski umumnya mahasiswa kerap bersikap apatis terhadap isu politik, melalui media sosial ini mereka bisa ikut melakukan perjuangan. Jadi, dalam pemilu 2014 mendatang yang terpenting adalah mahasiswa memilih.

    “Jika pilihannya salah, kalian bisa mengkritiknya melalui media sosial. Asal jangan golput kemudian ikut mengkritik,” ujarnya Yose dalam diskusi politik berjudul “Media dan Pemilu” yang digelar di Wind Tunnel, Universitas Parahyangan Bandung, Selasa (25/2/2014).

    Jose mengungkapkan, bahwa media sosial memiliki peran yang besar. Hal itu karena kemampuannya untuk menawarkan komunikasi dua arah.

    :Jadi meskipun kontennya ringan, tetapi jika diperlukan media sosial ini mampu menjadi penggerak,” tutur Yose.

    Oleh karen aitu, menurut Yose, bahwa, media sosial ini bisa menjadi penyebar kebaikan jika digunakan secara bijak dan baik. Namun media sosial juga memiliki kelemahan. Terutama saat digunakan untuk melakukan kampanye oleh partai politik. Salah satunya adalah menggunakan akun pseudonim.

    “Ini banyak dilakukan, akun yang orangnya tidak jelas tapi suka menyuarakan fitnah tidak jelas di media sosial,” jelasnya.[]

    dalam diskusi politik berjudul “Media dan Pemilu” yang digelar di Wind Tunnel, Universitas Parahyangan Bandung, Selasa (25/2/2014).

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here