Ahmad Fauzan Sazli
JAKARTA, KabarKampus – Dalam sehari pemotongan ayam di Indonesia bisa menghasilkan 160 ton limbah bulu ayam. Namun limbah bulu ayam ini hingga saat ini belum dimanfaatkan dengan baik.
Lima orang mahasiswa S2 Prasetya Mulya Business School mencoba untuk memanfaatkan bulu ayam menjadi barang yang berguna. Mereka mengubah bulu ayam menjadi lapisan lantai atau parket untuk rumah.
“Awalnya kami mencari limbah yang belum dimaanfaatkan. Salah satu limbah itu adalah bulu ayam,” kata Erwin Sidarta, mahasiswa S2 Magister Manajemen Prasetiya Mulya Business School
Kemudian, menurutnya mereka mendapatkan, seorang peneliti dari Universitas Islam Indonesia yang pernah memanfaatkan bulu ayam sebagai genteng. Kepada peneliti tersebut mereka mengusulkan untuk menjadikan bulu ayam menjadi lantai.
“Dan ternyata bisa,” jelas Erwin.
Dari hasil penelitian, Erwin menjelaskan, lantai dari bulu ayam ini memiliki sejumlah kelebihan. Selain harganya yang jauh lebih murah dari kayu, lantai daur ulang bulu ayam ini tahan rayap, tahan air, dan insulator panas yang baik.
Selanjutnya Erwin dan kawan-kawan membawa produk inovatifnya ini dalam kompetisi wirausaha tingkat internasional. Pertama mereka membawanya ke Mai Bangkok Business Challenge di Thailand. Pada kompetisi ini, mereka meraih predikat sebagai peserta pameran terbaik.
Kemudian mereka diundang kembalidi Global Social Venture yang diikuti 650 peserta di 44 negara di seluruh dunia. Dalam kompetisi ini, mereka meraih predikat sebagai peserta dengan prestasi terbaik.
“Meski tidak meraih juara di sana, kami mendapatka pengalaman yang luar biasa. Produk mereka mendapat banyak apresiasi dari peserta di sana. Bahkan ada pengusaha yang mau investasi,” jelas Erwin.
Sementara itu, Maria Nike Janeta, rekan Erwin menambahkan, pembuatan lantai dari bulu ayam ini tergolong mudah. Pada awalnya bulu ayam dicuci cuci dengan air hingga bersih. Kemudian dicuci dengan alkohol dan dikeringkan. Bulu ayam selanjutnya dipotong-potong, dicampur dengan resin, dan dicetak.
“Kami sama sekali tidak menggunakan obat dalam pembuatan papan dari bulu ayam ini,” jelas Nike,
Menurut Nike, mereka telah menguji coba produk ini, mulai dari dibakar, direndam air, dan dipatahkan. Satu kelemahan produk mereka, yakni ini tidak bisa terkena sinar panas matahari.
“Oleh karena itu produk inimemang digunakan untuk di dalam ruangan,” terangnya.
Nike juga menjelaskan, selain dapat dimanfaatkan sebagai lantai, papan dari bulu ayam dapat digunakan di studio musik, Hal itu karena papan dari bulu ayam mereka buat dapat meredam suara dengan baik.
Selain Nike dan Erwin ketiga temannya yang lain yang turun menggarap produk papan dari bulu ayam ini adalah Suhendi, Vania Tjahyo dan Billy Jonathan. Mereka mengaku, produk yang masih prototipe ini telah siap menjadi produk industri.
“Kami hanya tinggal menunggu investor,” tutup Nike.[]