More

    Mantan Tentara Australia, Lulus Cumlaude di UI

    Scott Patrick,  wisudawan program sarjana reguler Fakultas Ilmu Ekonomi dan Bisnis (FEB) UI 2016. Foto. UI
    Scott Patrick, wisudawan program sarjana reguler Fakultas Ilmu Ekonomi dan Bisnis (FEB) UI 2016. Foto. UI

    DEPOK, KabarKampus – Dari sebanyak 1751 wisudawan Universitas Indonesia yang berhasil lulus dengan predikat cumlaude, satu diantaranya diraih oleh wisudawan asal Australia. Dia adalah Scott Patrick,  wisudawan dari program sarjana reguler Fakultas Ilmu Ekonomi dan Bisnis (FEB). Scott lulus dengan IPK 3,96.

    Scott mendaftar di Program reguler Ilmu Ekonomi FEB UI melalui program penerimaan mahasiswa asing pada tahun 2012. Ia mengaku sengaja mendaftar di program sarjana reguler agar ia bisa berinteraksi sehari-hari dengan bahasa Indonesia, bukan lagi dengan bahasa Inggris.

    Dibalik cerita gelar sarjana yang diraihnya di kampus UI, ada cerita menarik yang melatarbelakangi Scoot kuliah di UI. Scott yang saat ini berusia 28 tahun sebelumnya adalah seorang tentara di satuan angkatan darat di Australia yang sering ditugaskan melakukan perjalanan ke Asia Tenggara.

    - Advertisement -

    Dari sanalah ia mengenal dan tertarik dengan Indonesia. Baginya Indonesia berbeda dengan Australia, tidak hanya kultur dan budaya, namun segala aspek.

    “Inilah yang menarik hati saya,” ujarnya.

    Ketertarikan Scott terhadap Indonesia semakin kuat, ketika ia mendapatkan tunangan yang merupakan perempuan Indonesia. Hal inilah yang membuat Scott memutuskan untuk belajar di Indonesia sekaligus melatih kemampuan bahasa Indonesianya.

    Menurutnya, selama berkuliah di UI ada beberapa hal yang sangat berkesan di hatinya. Diantaranya adalah, ia menilai Indonesia sangat toleran dan kompak.

    “Hampir-hampir tidak ada perlakuan yang berbeda antar etnis disini. Itu juga yang saya rasakan di UI, semua teman-teman seangkatan tidak ada yang membedakan saya dan mau berinteraksi,” ungkap Scott.

    Sementara hambatan terbesar yang ia rasakan selama kuliah di UI adalah bukan pada bahasa, namun pada ilmu matematika. Scoot mengaku, dirinya merasa kurang pada bidang Matematika. Hal ini karena kurikulum di Australia pada umumnya hanya mengajarkan matematika dasar di hampir semua jenjang pendidikan.

    Namun Scott mengagumi kualitas para pengajar di UI yang rata-rata mempunyai karir di luar kampus. Menurutnya hal ini membuat para dosen di UI mempunyai kapabilitas tidak hanya soal teori, namun juga kapabilitas dalam tataran praktik.

    Setelah diwisuda, Scott berencana menuntaskan mimpinya berkeliling Indonesia sampai dengan bulan Desember 2016 mendatang. Setelah itu, ia akan kembali ke Australia untuk bekerja sebagai pegawai pemerintah.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here