More

    Demi Bandara Internasional Kertajati, Petani Sukamulya Ditembak

    Ratusan petani Desa Sukamulya, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka ditembak dengan gas air mata oleh ratusan aparat keamanan, pada hari Kamis, 17 November 2016. Diantaranya ada yang terluka dan ditangkap pihak kepolisian.

    Area persawahan Desa Sukamulya saat pengukuran tanah oleh Pemprov Jawa Barat, Kamis (17/11/2016). Para petani menolak dan akhirnya pihak kepolisian menembakkan gas air mata. FOTO : LBH Bandung
    Area persawahan Desa Sukamulya, Kabupaten Majalengka, saat pengukuran tanah oleh Pemprov Jawa Barat, Kamis (17/11/2016). Para petani menolak dan akhirnya pihak kepolisian menembakkan gas air mata. FOTO : LBH Bandung

    Sekitar 6 orang petani Desa Sukamulya ditahan oleh pihak kepolisian. Mereka dibawa dari Desa Sukamulya menuju markas Polda Jawa Barat, di kota Bandung. Petani yang ditahan yaitu : Darni bin Narmin (66), Tarjo bin Wastar (50), Carsiman alias Ciman bin Dani (44), Sunadi bin Wasman (45), Jaenudin bin Masduki (27), dan Atam Dastam bin Tarwa (36).

    Kondisi petani Desa Sukamulya saat ditangkap mengenaskan. Wajah lebam. Tiga diantaranya malah menjadi tersangka. Para petani yang ditahan Polda Jabar didampingi kuasa hukum dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandung.

    - Advertisement -

    Peristiwa ricuh di area persawahan Desa Sukamulya terjadi ketika Pemerintah Jawa Barat hendak melakukan pengukuran tanah. Saat pengukuran Desa Sukamulya tampak berbeda. Jalan utama keluar masuk desa dipenuhi bus-bus kepolisian, beberapa ambulance, serta kendaraan lain yang digunakan aparat yang mengawal pengukuran lahan.

    Ratusan petani yang tidak setuju datang untuk melakukan penolakan. Namun penolakan itu berhadapan dengan ratusan personel keamanan.

    Sempat pula delegasi petani dan Pemprov Jabar berdialog namun deadlock. Dan akhirnya aparat keamanan menembakkan gas air mata ke arah massa. Petani panik karena tidak menyangka pasukan yang dikenal dengan pengayom masyarakat itu menembakkan gas air mata ke arah mereka.

    Para petani berhamburan menyelamatkan diri.

    Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) merupakan program dari BIJB yang termaktub dalam Proyek Strategis Nasional yang dikukuhkan dalam Peraturan Presiden Nomor 3 tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. Proyek ini dimulai dari era Presiden Susiolo Bambang Yudhoyono sampai Presiden Jokowi. BIJB menjadi salah satu dari 225 proyek pembangunan infrastruktur yang diprioritaskan oleh Jokowi.

    Tahun 2016 ini, Pemprov Jabar menganggarkan dana sebesar Rp.125 miliar untuk membebaskan sekitar 382 bidang tanah. Selain itu membentuk tim khusus yang terdiri dari dari Kapolda Jabar, Pangdam III/Siliwangi, Kajati Jabar, Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Jabar, dan Bupati Majalengka.

    Pemprov Jabar bersikeras tidak ingin terlambat dalam proses pembangunan bandara internasional ini. Dan bila ada yang melawan, seperti petani Desa Sukamulya, siapa pun akan ditembak. []

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here