More

    Mengantar Naga Menuju Kahyangan

    Replika ular naga sepanjang 178 meter tepat berada di depan Vihara Tri Dharma Bumi Raya, Pe Khong Tengah, Singkawang. Naga itu telah siap diantar menuju kahyangan dengan cara dibakar.

    - Advertisement -

    Sebelum dibakar, naga yang memecahkan MURI ini telah melewati ritual buka mata pada hari ke-13 penanggalan imlek. Dengan demikian, dalam kepercayaan Tionghoa, replika naga itu menjadi sesuatu yang sakral, dihormati, dan diyakini mampu mengusir segala roh-roh jahat yang ada di kota Singkawang. Tradisi ini pula berlangsung bersamaan dengan perayaan Cap Go Meh.

    Naga Tiongkok memiliki ciri khas diantaranya : memiliki muka seperti kuda, mata seperti kelinci, tanduk seperti rusa, badan seperti ular, perut seperti ulat sutera, sisik seperti ikan mas, cakar seperti elang, telapak seperti harimau dan telinga seperti sapi.

    Bila tugas makhluk penguasa lautan yang mampu mendatangkan hujan ini telah selesai maka semahal apa pun atau secantik apa pun rupanya, naga itu harus dikembalikan ke kahyangan dengan cara dibakar.

    Pada hari Minggu lalu (12/02/2017) dari Pe Khong tengah, naga yang dibuat oleh Santo Yosef Group, kembali diarak berkeliling kota menuju tempat pembakaran. Lokasinya cukup jauh dari pusat kota Singkawang. Tapi dengan semangat yang berkobar, para pemain terus melakukan aksi sepanjang jalan.

    Naga berdiamater 1 meter meliuk menyusuri setiap ruas kota Singkawang. Ribuan orang pun mengiringi hingga ke Vihara Buddhayana Maha Karunia, Jalan KS Tubun Singkawang. Lokasi ini sebenarnya penuh sejarah. Di sinilah ketika rezim Soeharto berkuasa, perayaan Cap Go Meh tetap digelar.

    Di tempat suci itu, Sang Naga kembali memperlihatkan atraksi terakhirnya. Ia berputar di halaman vihara hingga menuju tanah lapang. Ratusan orang rebutan meminta jenggot naga. Tak kemudian, dari ekor api mulai membakar seluruh tubuh Sang Naga. Tidak lebih dari 15 menit, naga itu menjadi abu.

    Tidak sampai di situ, abu sang naga pun diambil lalu dimasukan ke dalam amplop merah. Bersama dengan jenggot sang naga, orang-orang Tionghoa berkeyakinan, keduanya memiliki keberuntungan.

    Selamat jalan Sang Naga…… []

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here