More

    Dosen Unsyiah Jadikan Ampas Kopi Sebagai Pupuk Organik

    Ilustrasi

    ACEH, KabarKampus – Kopi yang kita seduh kerap kali menyisakan ampas. Kemudian ampas tersebut dibuang begitu saja.

    Namun di tangan dosen Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), ampas tersebut dimanfaatkan menjadi pupuk organik. Mereka menamakannya dengan ManSatu.

    Para dosen Unsyiah ini yakni Aliasuddin, Mirza Tabrani, dan Nada Rahmi, dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah. Inovasi pupuk dari ampas kopi yang mereka buat dibiayai Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Unsyiah bekerja sama dengan MAN Model Banda Aceh, Taufik Kopi Dek Mi Rukoh, dan Unsyiah Café.

    - Advertisement -

     “Tujuannya agar masyarakat bisa dengan mudah mengingat bahwa produksi pupuk organik ampas kopi ini diproduksi oleh MAN Model Banda Aceh,” ucapnya di laman Unsyiah.

    Aliasuddin menjelaskan kopi yang diolah secara konvensional di Aceh menghasilkan ampas kopi yang umumnya dibuang. Tentunya ini bisa menimbulkan masalah keindahan dan kebersihan kota. Mereka kemudian berinisiatif untuk mengolah ampas bubuk kopi itu menjadi pupuk organik yang sangat bagus bagi tanaman.

    Menurut Aliasuddin, ada banyak manfaat yang didapat dari pengolahan ampas kopi menjadi pupuk tersebut. Diantaranya, menciptakan keindahan dan kebersihan lingkungan karena ampas kopi sudah dijadikan barang yang mempunyai nilai ekonomi dan ekologi. Kedua, meningkatkan kegiatan kreatif produktif bagi anak MAN Model dalam mengembangkan bisnis di masa depan.

    “Ketiga, menciptakan kesempatan kerja kepada siapa saja yang ingin mengelola ampas kopi menjadi pupuk organik,” ujarnya.

    Selain itu juga dapat meningkatkan pemanfaatan pupuk organik sehingga produksi hasil pertanian lebih ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan masyarakat. Terakhir, meningkatkan kepedulian siswa MAN Model Banda Aceh terhadap kelestarian lingkungan. 

    Aliasuddin dan rekannya berharap pada tahun 2020 masih diberikan bantuan dana untuk melanjutkan kegiatan tersebut agar lebih optimal. Sehingga bisa menimbulkan minat masyarakat lainnya dalam mengolah sampah organik menjadi pupuk, yang mempunyai nilai ekonomis sehingga bisa meningkatkan pendapatan masyarakat.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here