More

    PSI Jabar ajak Warga Bersolidaritas Atas Nasib Mahasiswa Netra Wyata Guna

    Mahasiswa netra asrama Wyata Guna tidur di asrama, setelah diusir pihak Balai Wyata Guna. Dok. Resti

    BANDUNG, KabarKampus – Partai Solidaritas Indonesia Jawa Barat mengajak warga, aktivis dan mahasiswa memberikan solidaritas terhadap nasib mahasiswa disabilitas netra di Wyata Guna. Karena sebanyak 32 mahasiswa netra yang tinggal di asrama Wyata Guna telah diusir dari asrama dan harus tidur di trotoar jalan.

    Ajakan ini disampaikan Furqan AMC, Ketua DPW PSI Jabar saat mendatangi lokasi trotoar tempat mahasiswa netra menginap di depan Balai Wyata Guna, Rabu dini hari, (15/01/2020). Dalam kesempatan tersebut Furqan didampingi oleh Yoel Yosafat dan Christian Julianto, anggota DPRD Kota Bandung.

    “Mahasiswa netra yang tinggal di asrama Wyata Guna tidak hanya terancam haknya terhadap tempat tinggal, tapi juga terancam kelangsungan pendidikannya, bahkan beberapa dari mereka sudah ada yang terpaksa meninggalkan kota Bandung dijemput keluarganya. Ini adalah kerugian besar bagi masa depan mereka,” kata Furqan.

    - Advertisement -

    Menurut Furqan, seharusnya negara lebih bertanggung jawab memfasilitasi hak-hak dasar mahasiswa netra. Oleh karena itu peristiwa ini tidak boleh dibiarkan berlalu begitu saja dan harus menjadi momentum bersama bagi warga kota Bandung untuk bisa menunjukkan kepedulian sosial dan menunjukkan kesetiakawanan.

    “Ayo kita tunjukkan solidaritas terhadap semua ketertindasan yang dialami warga Negara, siapapun dia,” tegas Furqan.

    Dalam kesempatan tersebut Furqan menghimbau, agar mahasiswa dan teman-teman seperjuangan untuk berbagi tugas. Mereka bisa mendampingi teman-teman mahasiswa netra Wyata Guna dalam menunggu perhatian dari pemerintah.

    Selanjutnya Yoel Yosafat, angota DPRD kota Bandung dari Fraksi PSI menyayangkan pengusiran yang dialami mahasiswa netra asrama Wyata Guna. Menurutnya, seharusnya kondisi ini tidak harus dialami mahasiswa netra ini.

    “Apapun penyebabnya, saya harap ada perbaikan kehidupan yang layak buat temen-temen disabilitas kota Bandung,” terang Yoel.

    Yoel mengaku akan membawa masalah ini ke DPRD Kota Bandung agar nanti memberikan solusi terhadap mahasiswa netra yang tinggal di asrama Wyata Guna. Baginya, mahasiswa netra ini hanyalah korban sengkarut kebijakan Kementerian Sosial atau Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat.

    “Kami akan bersuara dan ini ngga fair,” tegas Yoel.

    Pengusiran terhadap mahasiswa netra dari asrama Wyata Guna merupakan buntut dari keluarnya Permensos Nomor 18 tahun 2018 tentang organisasi dan tata kerja unit pelaksana teknis rehabilitasi sosial penyandang disabilitas di lingkungan Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial. Melalui Permen tersebut Wyataguna yang asalnya berbentuk panti menjadi balai.
    Perubahan ini mengubah pelayanan terhadap penghuni asarama. Mereka yang menghuni Wyata Guna diminta meninggalkan Wyata Guna sejak 21 Juli 2019 lalu.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here