More

    Pameran Instalasi yang “Menelanjangi” Kepribadian Pengunjungnya

    Instalasi “Archetype” di Gedung Indonesia Menggugat, Bandung. (Iman Herdiana)

    Gedung Indonesia Menggugat, Bandung, penuh dengan pengunjung yang didominasi pelajar dan mahasiswa. Di dalam gedung bekas pengadilan Belanda itu dipamerkan instalasi yang bisa “menelanjangi” kepribadian pengunjung.

    Instalasi tersebut bernama “Archetype”, sebuah wahana yang memadukan desain, teknologi dan teori psikologi dari filsuf asal Swiss, Carl Gustav Jung. Dalam konsep Jung, archetype merupakan pola, kebiasaan, simbol atau bentuk yang ada pada bawah sadar manusia. Konsep ini diturunkan dari generasi ke generasi yang tersimpan pada ruang diri bernama ketidaksadaran kolektif.

    - Advertisement -

    Penafsiran terhadap konsep archetype itu berupa instalasi yang terbagi ke dalam tiga ruang hasil rancangan Tujusemesta berkolaborasi dengan Motionbeast dan Peace Generation. Ruang pertama berisi meja yang banyak berisi pertanyaan, “Kamu itu orangnya gimana?”, “Kamu lebih suka ngapain?”, “Karakter atau brand apa yang lebih dekat denganmu?”, dan seterusnya.

    Ruangkan kedua, terdapat pameran poster berisi kata-kata yang dicetak jungkir balik sehingga butuh ketelitian untuk membacanya. Poster-poster berbentuk kubus tersebut mengelilingi lampu hias yang menyala di tengah ruangan. Di ruangan ketiga, ada meja besar berisi sejumlah buku dan lampu-lampu belajar.

    Setiap pengunjung pameran diajak untuk aktif bermain. Sebab pameran archetype hanya bisa dinikmati jika pengunjung turut berinteraksi. Caranya, pengunjung harus membuka ponselnya dan masuk ke web tujusemesta.com. Dari situ pengunjung akan mendapat panduan setiap kali masuk ruang pameran. Nantinya pengunjung akan mendapat penilaian kepribadian.

    Tak jauh dari instalasi, dipasang panel-panel yang memajang 12 tokoh dunia lengkap dengan karakter personanya, mulai Mahatma Gandhi yang personanya caregiver, Nelson Mandela (everyman), Sukarno (hero), Bunda Teresa (lover), Malala Yousafzai (rebel), Charlie Chaplin (entertainer), dan lain-lain.

    Hasil permainan instalasi tinggal dicocokkan dengan persona yang ada di masing-masing tokoh dunia tersebut. Jika beruntung, pengunjung ada yang merasa karakternya mirip dengan Sukarno, Gandhi, Malala, dan lain-lain. Namun ada juga penilaian yang menyatakan bahwa karakter yang ingin ditunjukkan pengunjung sebenarnya cuma topeng untuk menutupi karakter yang sebenarnya.

    Andi Abdulqodir, konsultan desain dari Tujusemesta, mengatakan pihaknya sengaja menghubungkan kepribadian dari 12 tokoh dunia dengan hasil permainan instalasi Archetype agar memotivasi pengunjung. “12 kepribadian tokoh dunia tersebut diharapkan tertanam kepada diri pengunjung,” terang Andi, di sela acara, Kamis (27/2/2020).

    Namun demikian, kata Andi, instalasi Archetype bukanlah semacam tes psikologi dengan akurasi tinggi, melainkan sebagai wahana permainan dengan pendekatan kepribadian. Tujuan utamanya sebagai hiburan. Sedangkan akurasi penilaiannya diperkirakan 20 persen saja.

    “Walau ada juga pengunjung yang merasa dapat nilai yang sesuai dengan kepribadiannya,” kata Andi.

    Instalasi Achetype bagian dari rangkaian acara “CONVEY DAY PEACETIVAL 2020: Ruang Belajar Perdamaian Interaktif”. Acara ini digelar Pusat Pengkajian Islam dan Masyrakat (PPIM UIN Jakarta) yang berkerja sama dengan CONVEY Indonesia, PeaceGeneration dan UNDP Indonesia.

    CONVEY DAY PEACETIVAL 2020 mengklaim menggunakan cara-cara baru dalam menangkal intoleransi, radikalisme dan ekstremisme. Melalui CONVEY Day, ada tiga hal penting yang ingin disampaikan. Pertama, pentingnya kesadaran pengetahuan berbasis bukti (evidence based knowledge) kepada pengambil kebijakan dan publik. Kedua, upaya membangun generasi milenial yang kritis, terbuka dan empatik terhadap kebinekaan dalam konteks kewargaan dan kebangsaan. Ketiga, perlunya memperkuat kolaborasi antar pelbagai pemangku kepentingan untuk membangun Indonesia yang damai dan harmonis. []

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here