More

    Mahasiswa UNM Makassar Tewas Tertikam Di Kampus

    Muhammad Idris

    Irfan mahasiswa Universitas Negeri Makassar akhirnya tewas. Ia diduga dikeroyok dan ditusuk oleh sekelompok mahasiswa UNM, Kamis (29/12) FOTO : MUHAMMAD IDRIS

    MAKASSAR, KabarKampus—Dua mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) dikeroyok oleh teman kampusnya sendiri, Kamis siang (29/12). Satu diantaranya bernama Irfan akhirnya tewas karena mengalami luka tusuk di bagian rusuk kanan. Sementara I Gusti korban yang lain masih dirawat di rumah sakit Islam Faisal, Makassar. Gusti juga mengalami luka yang cukup parah.

    Kedua korban adalah mahasiswa jurusan Sejarah semester V, Fakultas Ilmu Sosial (FIS), UNM, Gunungsari Makassar.

    - Advertisement -

    Menurut keterangan I Gusti, korban yang selamat, saat itu mereka berboncengan di kampus. Tiba-tiba dari arah belakang mereka dipukuli hingga terjatuh dan mereka pun langsung dikeroyok oleh kurang lebih 10 orang.

    ”Tidak tau juga Pak, tiba-tiba saja ada dari arah belakang yang menyerang dan menghantam saya dengan helm. Pas terjatuh, kami langsung dikeroyok sepuluh orang. Setelah itu saya sudah tidak sadar Pak,” tutur Gusti.

    Ia baru sadar saat sudah berada di rumah sakit Islam Faisal. Sementara informasi lain ada yang mengatakan keduanya ditolong oleh salah seorang tukang bentor (becak motor) yang sering mangkal di sekitar kampus.

    Ketika ditanya apa motif pengeroyokan itu, Gusti mengaku tidak tau. Sementara itu aparat kepolisian dari Polsekta Rappocini mengaku masih menyelidiki motif kejadian tersebut. Dan sampai saat ini pihak kepolisian belum bisa memberikan keterangan siapa pelaku yang sebenarnya.

    “Sampai sekarang kami masih melakukan penyelidikan, apa motifnya dan bagaimana kejadiannya, siapa pelakunya. Tapi yang jelas pelakunya ada sepuluh orang.”Demikian keterangan Kapolsek Rappocini Makassar, AKP. Ahmad Mariadi, yang ditemui di RS. Islam Faisal Makassar.

    Kejadian ini membuat keluarga korban yang berada di rumah sakit jadi histeris saat. Apalagi saat mengetahui nyawa korban sudah tidak dapat tertolong lagi. Begitu juga teman sekampus korban menjadi histeris dan mengamuk di dalam ruang UGD rumah sakit karena tak bisa menahan emosi. Padahal menurut rekan korban, Irfan  dikenal sebagai mahasiswa yang sabar dan pendiam.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here