More

    Teater Boneka Melankolis

    Taufik Darwis

    Salah satu adegan dalam pertujukan teater boneka "SPLEEN: Prosa dalam Puisi" di G.K Sunan Ambu STSI, Bandung, Jumat (26/01). FOTO : TAUFIK DARWIS

    BANDUNG, KabarKampus – Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Bandung bekerja sama dengan Gothe Institut dan Institut Francais menggelar pementasan Teater Boneka Wilde & Vogel dari Jerman di gedung Kesenian Sunan Ambu STSI, Bandung, Jum’at, (26/01). Teater yang berjudul Spleen : Puisi dalam Prosa merupakan teater pertunjukan boneka yang terinspirasi dari puisi dalam prosa karya Charles Baudelaire “Le Spleen de Paris” yang telah meninggal pada tahun 1869.

    Pementasan Spleen ini dirangkai dalam beberapa rangkaian pertunjukan, yaitu; Kepada Arsene Houssaye, Si Gila dan Dewi Cinta, Mata Orang Miskin, Jam Satu Pagi, Tukang Kaca-Jendela Jelek, Any Where of The Wolrd, Makanan SI Miskin, Kue, Pemain Akrobat-Jalanan Tua, Suatu Kematian Heroik, dan Kemurahan Hati Rembulan.

    - Advertisement -

    Rangkaian pertunjukan tersebut ditampilkan oleh Hendrik Mannes (sutradara), Charlotte Wilde (pemusik), dan Michael Vogel (dalang) .

    Boneka-boneka yang ditampilkan memiliki bentuk yang menyeramkan dengan dominasi warna hijau, namun tetap mengundang tawa dan tepuk tangan penonton. Hal ini dikarenakan pertunjukan tersebut menceritakan kisah manusia pada ambang modernitas yang digambarkan secara ironi, mulai dari komedi,tragedi, kehausan akan makna hidup, kerinduan akan kematian, romantika keabadian, serta kesia-siaan hidup.

    “Spleen” sendiri dalam bahasa Inggris berarti “Limpa”, yang juga dalam dunia intelektual di Inggris abad ke-18 adalah sebutan dari sikap melankolis terhadap dunia. Dalam bahasa Perancis “spleen” menggambarkan suasana hati yang merenung-sedih.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here