More

    Alasan Dema Indonesia Menolak Kenaikan BBM

    Ahmad Fauzan Sazli

    31 05 2013 Dema Indonesia

    Suasana konsolidasi Dema Indonesia bersama mahasiswa dan pemuda di Galeri Cafe, TIM, Jakarta, Jumat, (31/05/2013)

    - Advertisement -

    JAKARTA, KabarKampus –  Dewan Mahasiswa Indonesia mengkosolidasikan mahasiswa dan pemuda untuk secara bersama-sama menolak kenaikan BBM di Galeri Cafe, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Jumat, (31/05/2013). Dalam pertemuan tersebut mereka memutuskan untuk turun aksi bersama menentang kebijakan tersebut.

    Berikut alasan Dema Indonesia menolak kenaikan BBM.

    1. Pertamina memperoleh hasil penjualan BBM premium sebanyak 63 Milyar liter dengan harga Rp.4500,- yang hasilnya Rp. 283,5 Trilyun.

    2. Pertamina harus impor dari Pasar Internasional Rp. 149,887 Trilyun

    3. Pertamina membeli dari Pemerintah Rp. 224,546 Trilyun

    4. Pertamina mengeluarkan uang untuk LRT 63 Milyar Liter @Rp.566,-= Rp. 35,658 Trilyun

    5. Jumlah pengeluaran Pertamina Rp. 410,091 trilyun

    6. Pertamina kekurangan uang, maka Pemerintah yang membayar kekurangan ini yang di Indonesia pembayaran kekurangan ini di sebut “SUBSIDI”

    7. Kekurangan yang dibayar pemerintah (SUBSIDI) = Jumlah pengeluaran Pertamina dikurangi dengan hasil penjualan Pertamina BBM kebutuhan di Indonesia= Rp. 410,091 trilyun – Rp. 283,5 Trilyun= Rp. 126,591 trilyun

    8. Tapi ingat, Pemerintah juga memperoleh hasil penjualan juga kepada Pertamina (karena Pertamina juga membeli dari pemerintah) sebesar Rp. 224,546 trilyun. Catatan Penting: hal inilah yang tidak pernah disampaikan oleh Pemerintah kepada masyarakat.

    9. Maka kesimpulannya adalah pemerintah malah kelebihan uang, yaitu sebesar perolehan hasil penjualan ke pertamina – kekurangan yang dibayar Pemerintah (subsidi)= Rp. 224,546 Trilyun – Rp. 126,591 Trilyun= Rp. 97,955 Trilyun

    Artinya, APBN tidak Jebol justru keuntungan pemerintah menjual BBM adalah Rp. 97,955 trilyun.

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here