More

    Minta Film “Soekarno” Dihentikan, Mahasiswa UBK Datangi Kantor Multivision

    Ahmad Fauzan Sazli

    17 12 2013 UBK Tolak Film Soekarno

    Seorang mahasiswa UBK menyampaikan orasi di depan kantor PT TRIPAR Multivision Plus, Kuningan Jakarta, Selasa, (17/12/2013). FOTO : AHMAD FAUZAN SAZLI

    - Advertisement -

    JAKARTA, KabarKampus – Sekitar 50 mahasiswa Universitas Bung Karno (UBK) bersama Masyarakat Pecinta Bung Karno menggelar aksi di depan kantor PT TRIPAR Multivision Plus, Kuningan, Jakarta, Selasa, (17/12/2013). Dalam aksinya mahasiswa menuntut diturunkanya film berjudul “Soekarno” yang telah tayang di bioskop-bisokop Indonesia.

    Feren Sidau, Korlap Aksi mengatakan, bahwa sebagai anak bangsa, ketika menonton film Soekarno, ia berharap bisa mendapat tambahan pelajaran sejarah perjuangan Soekarno, Hatta, dan pejuang lainya. Namun film tersebut, justru lebih menonjolkan sisi rumah tangga dari pada pesan ideologi Soekarno.

    “Soekarno adala sosok yang memainkan peran penting dalam merebut kemerdekaan. Seharusnya yang ditunjulkan adalah bagaimana Soekarno berjuang merebut kemerdekaan, bukan persoalan pribadinya,” jelas Feren.

    Tak hanya itu, menurut Faren, tayangan karya Hanum tersebut juga terlalu banyak memotong sejarah perjuangan melawan Jepang. Dalam film tersebut Soekarno justru digambarkan sebagai seorang agen Jepang.

    “Padahal pada Juli 1942 terjadi pertemuan antara Soekarno, Hatta, dan Sjahrir. Pertemuan tersebut menghasilkan keputusan taktik melawan Jepang,” jelas Faren.

    Semetara itu Lamen Hendra Saputra, mahasiswa UBK menambahkan, bahwa  film tersebut tak hanya menampilkan aspek Soekarno sebagai sosok yang menggilai perempuan, namun juga telah menghilangkan peran pemuda yang lainnya seperti Amir Syarifoeddin, Aidit, Sakirman, Dt. Muwardi, Sayuti Melik, dan sebagainya.

    Menurut Lamen, dalam film tersebut ada upaya deSoekarnoisasi, oleh karea itu mereka menginginkan film ini dihentikan penayangannya di seluruh Indonesia.

    Dalam aksinya mahasiswa melakukan orasi secara bergantian. Setelah menyampaikan tuntutan mereka, mahasiswa kemudian meninggalkan tempat berlangsungnya aksi dengan damai. Rencananya aksi akan dilanjutkan di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada hari Rabu, besok,(18/12/2013).[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here