Ahmad Fauzan Sazli
Unit Kegiatan Mahasiswa Bio Explorer (UKM BE) mengampanyekan perlindungan dan penghentian perdagangan primata di kampus Unsoed. FOTO : Unsoed
PURWOKERTO, KabarKampus – Di dunia sendiri terdapat 200 jenis primata (bangsa kera dan monyet). Hampir 25 persennya hidup di Indonesia. Namun 70 persen primata di Indonesia terancam punah.
Tanggal 30 Januari ditetapkan sebagai Hari Primata Indonesia. Memperingati momentum tersebut Unit Kegiatan Mahasiswa Bio Explorer (UKM BE) Universitas Jenderal Soedirman mengampanyekan perlindungan dan penghentian perdagangan primata di kampus Unsoed, Purwokerto pada tanggal 28 -29 Januari 2012.
Selama dua hari biolog muda ini mengitari kampus Soedirman. Hari pertama kegiatan difokuskan di Fakultas Pertanian, MIPA, Peternakan, Sastra. Keesokan harinya aksi dilanjutkan dikampus Fisip, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, lalu diakhiri di Fakultas Hukum.
Sufraha, koordinator aksi menjelaskan bahwa kelestarian primata asli Indonesia menjadi fokus dalam kegiatan ini. Selaian kerusakan habitat asli, perdagaan primata menjadi ancaman paling serius terhadap kelestarian primata Indonesia.
Lebih dalam dia menjelaskan bahwa menurut sumber dari Pro Fauna Indonesia saat ini lebih dari 95% primata yang diperdagangkan di Indonesia. Sebagin besar adalah hasil tangkapan dari alam.
“Proses penangkapan, pengangkutan dan perdagangan primata itu seringkali juga kejam. Ada banyak primata yang mati dalam proses perdagangan primata tersebut,” ungkapnya.
Penggalanan dukungan ini adalah kegiatan awal, puncak aksi akan dilaksanakan hari ini dengan mengkampanyekan pelestarian primate kepada masyarakat umum. Rencanya akan dilakukan aksi longmach menuju pusat kota untuk mengajak masyarakat turut dalam pelestarian primate Indonesia.
