Ahmad Fauzan Sazli
SURABAYA, KabarKampus – Seluruh masyarakat Indonesia memiliki hak pilihnya pada pemilu 9 April 2014 mendatang. Tak terkecuali mahasiswa Institut Sepuluh November (ITS) Surabaya.
Namun sayangnya, hak pilih yang dimiliki hanya berlaku di tempat mereka tinggal. Guna membantu mahasiswa ITS yang berasal dari luar daerah, BEM ITS mengadakan program pindah Tempat Pemilihan Suara (TPS) untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2014.
Sudarsono, Menteri Kebijakan Publik BEM ITS, mengatakan lahirnya program ini karena sebagian besar mahasiswa ITS berasal dari luar Surabaya. Sedangkan pihak kampus hanya memberi masa libur selama satu hari pada saat pelaksanaan pemilu legislatif nanti.
“Dapat dipastikan, banyak yang tidak akan memanfaatkan hak pilih karena tidak pulang kampung,”ungkapnya.
Oleh karena itu, menurutnya, pengurus BEM ITS mencari solusi agar mahasiswa ITS tetap bisa ikut memilih meskipun tidak pulang kampung. Solusi tersebut berupa program pindah TPS.
“Kami telah bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jawa Timur dan KPUD Keputih, agar mahasiswa ITS yang tidak pulang dapat ikut mencoblos di TPS sekitar kampus,” jelas mahasiswa Jurusan Teknik Kimia ITS tersebut.
Ia menambahkan, untuk mengikuti program pindah TPS terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan. Pertama memeriksa status diri sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT) di website KPU. Jika sudah terdaftar, meminta surat keterangan dari kelurahan asal untuk pindah DPT dan menyerahkannya ke BEM ITS.
“Jika belum terdaftar, langsung menghubungi BEM ITS. Jika masih ada yang bingung, bisa menghubungi kami,” tuturnya.[]
