More

    Memantik Perdamaian di Ambon Lewat Film “Provokator Damai”

    Ahmad Fauzan Sazli

    11 03 2014 Provokator Damai

    Rifky Husein, pembuat film “Provokator Damai”

    - Advertisement -

    JAKARTA, KabarKampus – Film “Provokator Damai” telah membuktikan bahwa masyarakat Ambon merindukan perdamaian. Situasi dimana mereka hidup rukun berdampingan sebelum terjadi konflik pada tahun 1999.

    Hal itu terlihat dari sambutan yang diberikan masyarakat atau keturunan Ambon setelah menonton film dokumenter karyanya berjudul  “Provokator Damai” dalam kegiatan Festival Orang Basudara di Goethe Haus Institut, Jakarta, Senin malam, (10/03/2014). Bahkan terdapat penonton yang menangis melihat film tersebut.

    Film berdurasi 28 menit ini dibuat Rifky, mahasiswa Jurnalistik IAIN Ambon, bersama teman satu kelasnya Ali Madi Salay. Film ini menceritakan kisah keluarga muslim yang hidup di tengah perkampungan kristen, begitu sebaliknya keluarga kristen yang hidup di tengah perkampungan muslim.

    Rifky menjelaskan, kalau dahulu ia yang seorang muslim bisa tinggal bersama orang kristen dengan rukun. Kemudian karena konflik tahun 99 lalu, ia dan keluarganya harus pindah ke kampung lain.

    “Saya rindu saat-saat itu. Dan film ini soal kerinduan dan nostalgia masyarakat Ambon hidup rukun sebelum konflik tahun 99 lalu,” kata Rifki yang juga aktivis Pers Mahasiswa LINTAS ini.

    Menurut Rifky setelah film ini ditonton, banyak masyarakat Ambon yang mengeluarkan isi hatinya. Mereka mengatakan rindu dan cinta dengan Ambon di masa dulu.

    “Mereka yang sebelumnya belum berani bicara, melihat film ini berani mengungkapkannya,” kata Rifky.

    Film ini sendiri merupakan film yang finalis kompetisi Eagle Award 2013. Lewat filmnya ini Rifky berharap bisa pemantik kecil perdamaian di Ambon.

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here