More

    Benarkah Incinerator Solusi Sampah?

    Mega Dwi Anggraeni
    ilustrasi Incinerator / foto : http://puspiptek.ristek.go.id/
    ilustrasi Incinerator / foto : puspiptek.ristek.go.id/

    BANDUNG, KabarKampus – Incinerator atau alat pemusnah sampah dengan sistem pembakaran disebut-sebut sebagai solusi untuk menangani sampah dalam jumlah besar di perkotaan. Rencananya, alat ini akan didirikan di Gedebage, Bandung.

    Masalahnya, beberapa negara yang memiliki incinerator justru memberikan dampak negatif bagi warganya.
    Salah satu negara yang mendapatkan dampak negatif adalah, Amerika Serikat. Incinerator yang terletak di Pennsylvania, meledak. Setelah itu, selain mengalami kebangkrutan, warga yang tinggal radius dua kilometer dari incinerator pun mengalami gangguan kesehatan.
    “Dari hasil penelitian, mereka yang tinggal di dekat incinerator itu terkena kanker. Mereka menghirup gas dioksin yang dihasilkan oleh pembakaran sampah,” kata Dadan Ramdhan, Direktur Walhi Jawa Barat kepada Kabar Kampus, di Forum Bandung Juara Bebas Sampah (BJBS), di Bumi Panda, Sabtu (12/7/2014).
    Dadan mengatakan, meskipun incinerator mampu memusnahkan sampah hingga 700 ton per hari, tetapi mesin tersebut akan memiliki dampak sosial. Salah satunya adalah mengurangi partisipasi masyarakat dalam mengurangi dan mengelola sampah.
     
    “Kesadaran dan partisipasi masyarakat  dalam menangani sampah tidak akan tumbuh. Masyarakat akan ketergantungan pada teknologi,” jelasnya.
     
    Selain itu, Dadan menambahkan, dampak yang akan terjadi pada lingkungan serta efeknya kepada masyarakat. Karena incenerator akan membuang asap ke udara. Apalagi secara geografis Kota Bandung merupakan cekungan dan dikelilingi oleh gunung, sehingga asap tidak akan keluar dari cekungan dan berkumpul di atas cekungan.
     
    “Dampak negatifnya, bukan hanya warga yang tinggal di sekitar incinerator saja. Tetapi seluruh warga Kota Bandung karena asap tidak akan keluar dari cekungan,” ujarnya.
     
    Menurut Dadan,  ada cara lain untuk menangani sampah di Kota Bandung, selain incinerator. Dia menyebutkan, salah satunya mengurangi sampah dengan cara menerapkan konsep zerowaste, yakni dengan prinsip reduce, reuse, recycle (3R).[]
    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here