Ahmad Fauzan
JAKARTA, KabarKampus – Sebanyak 10 ribu buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) rencananya akan menggelar aksi di sekitar kantor KPU Republik Indonesia, Jakarta, Selasa, (22/07/2014). Namun rencana aksi ribuan buruh itu batal dan hanya dilakukan sekitar 200 buruh.
Batalnya ribuan buruh turun ke jalan tersebut lantaran mereka tidak memperoleh satu pun bis yang bisa memberangkatkan mereka ke Jakarta. Alhasil para buruh yang bisa menggelar aksi adalah buruh yang menggunakan sepeda motor.
Rusdi, perwakilan KSPI mengatakan, ada skrenario untuk mematahkan mobilisasi buruh. Karena biasanya mereka sangat gampang menyewa bus untuk menggelar aksi may day dan aksi perjuangan buruh lainnya. Namun kali ini tidak ada satu pun bis bisa disewa untuk aksi ke Jakarta.
“Ini adalah sebuah upaya mematikan demokrasi, dimana buruh ingin menikmati demokrasi Indonesia ternyata dihambat oleh oknum aparat yang tidak ingin negara ini bangkit dari keterpuruhkan,” jelas Rusdi.
Oleh karena itu menurut Rusdi, apa yang mereka alami merupakan upaya pelemahan dari sekelompok orang secara sistematis dan masif.
Dalam kesempatan itu, Rusdi juga menyatakan mereka menolaj hasilPilpres yang diumumkan KPU. Hal itu karena mereka beranggapan Pilpres kali ini penuh dengan kecurangan.
“Buat apa mengakui sebuah hasil pemilu yang curang, mengakui sebuah lembaga yang tidak kredibel dan buat kami kalau nanti dipaksakan kami tidak akan mengakui presiden yang baru,” terang Rusdi.[]
