More

    Banyak Siaran Tak Bergizi, Dosen Stikom Bandung Ajak Orang Tua Diet Televisi

    Nursyawal, pengajar Jurnalistik Stikom Bandung.
    Nursyawal, pengajar Jurnalistik Stikom Bandung.

    BANDUNG, KabarKampus – Nursyawal, Dosen Jurnalistik dan Broadcasting Stikom Bandung mengajak masyrakat agar kembali mengingatkan kewajiban lembaga penyiaran untuk berperean dalam pembangunan bangsa. Hal itu karena ia menilai Lembaga Penyiaran saat ini sibuk melayani kepentingan para penguasa yang berkongsi dengan pemilik media dan menyembunyikan agenda tertentu dalam berita, perbicangan, tontonan-tontonan penuh gelak tawa dan drama.

    “Caranya, masyarakat langsung mengajukan keberatan atas isi siaran tertentu kepada pimpinan lembaga penyiaran. Jika tidak digubris, laporkan ke KPID. Jika tidak ada perbaikan, hentikan menyaksikan tayangan tersebut dan beralih ke media lain,” ungkapnya dalam keterangan rilisnya, Selasa, (31/03/2015).

    Karena  menurut Nursyawal, dari data KPI, lebih dari 60 persen isi siaran masih berupa hiburan tanpa gizi, lebih dari 20 persen lainnya diisi iklan, sisanya diisi paling besar oleh infotainment. Meski demikian pengurus Majelis Etik Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia ini mengakui banyak lembaga penyiaran memproduksi program siaran berkualitas, tapi itu seperti menyirami pot tanaman yg kering dengan sesendok air.

    - Advertisement -

    “Lebih sebagai politik etis industri agar tidak nampak rakus mencari keuntungan daripada menyalakan nasionalisme,” tambahnya.

    Nursyawal  juga mengajak orang tua untuk mulai melakukan diet televisi dengan tidak menonton televisi lebih dari 3 jam sehari. Karena berdasarkan hasi riset sebuah lembaga rating televisi pada tahun 2013, sembilan puluh empat persen penonton televisi Indonesia menghabiskan waktu lebih dari lima jam sehari di depan layar kaca.

    Selain itu, ia menghimbau kepada orang tua agar mencegah anaknya menonton televisi.“Karena menurut hasil riset sebuah perguruan tinggi di Amerika Serikat tahun 2014, Balita yang terpapar siaran televisi cenderung bermasalah dalam pergaulan sosial di saat mereka dewasa.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here