More

    Banyak Warga Indonesia Masuk ISIS Karena Faktor Finansial

    Sidney Jones, Peneliti Terorisme dari Institute for Policy Analysis of Conflict . Foto : UGM
    Sidney Jones, Peneliti Terorisme dari Institute for Policy Analysis of Conflict . Foto : UGM

    Informasi mengenai milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sangat masif di jejaring media sosial saat ini. Informasi di media sosial ini merupakan salah satu media yang membuat warga negara Indonesia berangkat ke Suriah dan bergabung dengan milisi ISIS tersebut.

    Sidney Jones, Peneliti Terorisme dari Institute for Policy Analysis of Conflict mengatakan, pemerintah harus serius menghapus situs media ISIS yang beredar di internet. Namun dihapus saja tidak cukup. Pemerintah juga perlu serius memberikan informasi yang benar untuk meluruskan paham sesat yang disebarkan ISIS.

    “Pemerintah perlu memberikan jawaban atas informasi dari situs-situs (ISIS) ini,” kata Sidney dalam laporan tahunan Prodi Agama dan Lintas Budaya (CRCS) UGM mengenai politik lokal dan konflik keagamaan yang berlangsung di ruang sidang Sekolah Pascasarjana, Selasa (24/03/2014).

    - Advertisement -

    Namun diakui Sidney, warga yang tertarik masuk ISIS umumnya disebabkan faktor finansial. ISIS menjanjikan uang yang jauh lebih besar apabila bergabung.

    “Bagaimana seorang janda dengan tujuh anak, kawin lagi di sana, ISIS sendiri akan menanggung biayanya,” katanya.

    Meski ada faktor finansial, menurut Sidney,  mereka yang bergabung dengan ISIS termotivasi bahwa di Suriah akan terbentuk negara yang akan menerapkan syariat Islam secara penuh. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang meyakini dan percaya akan muncul ‘imam mahdi’ di negara Islam Irak dan Suriah.

    “Meski  banyak orang menolak tentang itu, tapi kenapa pemerintah membiarkan mereka keluar ke Suriah,” imbuhnya.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here