JAKARTA, KabarKampus – Berdasarkan hasil kajian yang dilakukan oleh Komite Anti Plagiasi (Koapsi) menunjukkan bahwa praktek plagiasi terjadi di hampir seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Mulai dari skripsi, tesis, hingga disertasi. Pelakunya mulai dari mahasiswa, dosen, dan guru besar.
Abdul Aziz, Dewan Pakar Komite Anti Plagiat mengatakan, kajian tersebut mereka lakukan sejak tahun 2010 sampai akhir 2014. Data terjadinya plagiasi mereka dapatkan berdasarkan hasil laporan yang diterima dari seluruh Indonesia.
“Komite ini kerjanya ada di Kabupaten dan kota seluruh Indonesia. Kami menerima laporan, kemudian ditindaklanjuti dan investigasi,” kata Abdul Aziz kepada KabarKampus, Rabu, (27/08/2015).
Menurut Abdul Aziz, sejumlah kasus plagiat yang telah terekspose diantaranya Anggito Abimayu, Guru Besar UGM dan Pebantu Rektor UIN Jakarta. Selain itu kota Malang sendiri, kasus plagiat banyak terjadi di kampus-kampus besar.
“Plagiat itu mengambil hak orang lain tanpa menyebutkan sumbernya. Kalau dia menyebutkan ngga masalah,” kata Aziz.
Bagi Abdul Aziz, kejujuran akademik harus dibangun.Oleh karena itu gerakan yang mereka lakukan adalah membangun kejujuran akademik di lingkungan perguruan tinggi di Indonesia.[]
